41.|Wakil BM?

63.6K 4.8K 646
                                    

Happy reading 💥

👑👑👑

"Paham tidak??" tanya Bu Dian dengan suara yang menggelegar dan menggema di dalam ruang kelas XII MIPA 2.

Semua siswa di dalam kelas menelan saliva kasar. Paham? Oh, tidak! Mereka semua menunduk takut jika disuruh menjelaskan ulang apa yang dikatakan guru Kimia tersebut. Apalagi siswa yang duduk di bangku paling depan, mereka terus mengamati penjelasan yang ada di papan tulis karena waspada jika tiba-tiba ditunjuk untuk maju ke depan.

Walaupun sudah berusaha memperhatikan dengan seksama, mungkin otak mereka minus dalam hal seperti ini. Sehingga serinci apapun guru itu menjelaskan, pada akhirnya mereka hanya melongo dengan tatapan penuh tanda tanya melihat papan tulis itu yang dipenuhi dengan coretan rumus.

"Tugas saya hanya menjelaskan, masalah paham atau tidak itu urusan kalian. Mau memaksakan juga tidak bisa, karena saya tahu tidak semua murid memiliki potensi dibidang yang sama," tutur Bu Dian setelah mengedarkan pandangan ke semua muridnya yang menunjukkan raut wajah kebodohan.

"Contoh soal. Perhatikan!"

Example:

1.) Pada elektrolisis larutan perak nitrat dengan menggunakan elektrode karbon, persamaan reaksi yang terjadi pada anode adalah...

A. Ag+(aq) + e ==> AG(s)
B. 2H2O(aq) + 2e ==> 2OH-(aq) + H2O(g)
C. 2H2O(aq) + O2(g) + 4e
D. Ag(s) ==> Ag+(aq) + e
E. 2NO3(aw) ==> 2NO2(g) + O2(g) + 2e

Jawabannya adalah: B.

"Siapa yang bisa menjelaskan?"

Deg

Semua siswa membeku di tempatnya masing-masing. Tubuh mereka kaku tidak berani bergerak walaupun se-inci sedikitpun. Tatapan galak guru killer itu seolah menyeleksi siapa yang akan menjelaskan jawaban dari contoh soal yang baru saja mereka bahas tadi.

Beda halnya dengan Alfian dan Arya yang tidur di bangku paling belakang, dengkuran kecil yang berasal dari tempat itu akhirnya terdengar di telinga Bu Dian. Melihat tatapan tajam itu, Arthur dan Farez yang duduk di depan mereka segera menggeser tubuhnya sebelum benda pusaka kelas headshot dan akhirnya membangunkan dua buronan guru BK itu.

Ctakk

Spidol dan penghapus mengenai telak di kepala dua remaja itu yang menelungkup di atas meja.

"ALFIAN!!! ARYA!!!" teriak Bu Dian membuat seisi kelas menutup telinganya rapat-rapat.

Kedua remaja itu yang baru bangun dari dunia kapuk spontan berdiri. Mereka gelagapan ketika suara bagaikan toa masjid itu hampir memecah gendang telinganya.

"Sepertinya saya harus lebih mendisiplinkan kalian berdua! Saya heran, kenapa saya dijadikan wali kelas di XII MIPA 2 ini," ucap Bu Dian sambil menggelengkan kepala heran.

Alfian dan Arya seperti orang linglung yang tiba-tiba berdiri. Semua tujuan mata mengarah ke mereka berdua. Tidak lama sebelum akhirnya ada dua siswa yang mengangkat tangan.

"Saya saja yang menjawab, Bu!" kata Farez Dan Jeky bersamaan.

Bu Dian menghela nafas kasar. "Kalian berdua duduk! Kalau tidak paham sama pelajaran saya, cukup diam dan perhatikan. Jangan tidur! Bukan hanya saya, tapi semua guru yang mengajar kalian harus dihargai."

"Iya, Bu," sahut semua siswa.

"Jeky, kamu saja yang menjawab," tunjuk Bu Dian membuat semua siswa bisa menghela nafas lega karena sudah diwakilkan seseorang.

"Dalam deret Volta urutan logam dari sebelah kiri ke sebelah kanan adalah logam dengan tingkat oksidasi tinggi ke logam dengan tingkat oksidasi rendah (reduktor tinggi ke reduktor rendah). Maka urutan pada deret Volta adalah Zn, Pb dan Cu."

He's My Boyfriend [TERBIT] ✓Where stories live. Discover now