33.|Cinta Dan Dendam

62.8K 4.7K 791
                                    

"Berjuanglah sesuai kemampuan dan menyerahlah ketika sudah lelah dengan keadaan."
------------------------------------------------------

👑👑👑

"Apa gue harus pakai kekerasan supaya lo paham bahasa manusia?" sarkas Arthur menatap nyalang laki-laki di depannya.

"Lo berani sentuh Valen, kenapa gue nggak boleh sentuh Athena?"

"Ini masalah antara lo dan gue. Jangan bawa-bawa Athena juga."

Deon berdecih pelan. "Lo nggak tau gimana rasa bersalah yang menghujam benak gue saat tau cewek yang paling gue sayangi menderita," ujarnya sambil menunjuk dada Arthur.

"Semua itu kecelakaan, gue juga belum sempet nyentuh tubuh Valen."

Sorot mata Deon memerah, gemelutuk api yang membara di dadanya sudah tidak dapat dia tahan lagi. "Tapi dia trauma, Thur. Dia gila! Setiap hari gue lihat dia ngamuk kalau ketemu sama cowok, bahkan gue rela nahan sakit batin dan fisik lihat cewek gue kayak gitu," sentaknya emosi.

Semua orang yang ada di dalam ruangan terdiam menciptakan suasana keheningan. Arthur yang berada di hadapan cowok itu menyentuh dadanya yang terasa sesak. Nafasnya tercekat, perlahan oksigen yang dia hirup menghilang. Batinnya seperti teriris belati yang tajam mendengar fakta itu.

"Maaf." satu kata yang terucap dari mulut Arthur namun membuat Deon semakin meremehkan dirinya.

"Maaf? Seandainya kata maaf bisa menghilangkan rasa sakit ini, di dunia nggak bakal ada dendam, Thur!"

Masih tersulut emosi yang membara, Deon mengepalkan tangan berusaha menahan diri agar tidak menyerang cowok itu.

Arthur menghembuskan nafas kasar. "Satu nyawa cukup buat bayar semua dendam ini?" tanyanya spontan membuat seluruh orang yang ada di sana terkejut.

Deon menyeringai. "Nyawa lo lebih dari cukup."

Anggota Argos yang ada di dalam ruangan langsung mendekati Deon namun berhenti setelah mendapat peringatan dari Arthur. Jeky, Alfian dan Arya berdiri di belakang Deon berjaga-jaga jika dia hendak melakukan sesuatu.

"Asal Athena bisa lepas dari semua dendam ini, gue rela," tegas Arthur kemudian melempar pistolnya.

Deon dengan sigap menangkap pistol itu. "Haha, gue nggak nyangka ternyata lo secinta itu sama dia. Setahu gue, lo sama sekali nggak tertarik sama cewek."

"Gara-gara gue, dia dalam bahaya. Asalkan dia aman, ambil nyawa gue sebagai taruhannya!"

"Arthur!" sentak Jeky sudah tidak tahan dengan ucapan cowok itu.

Arya menggeram marah. "Bangsat! Jangan asal ngomong lo."

"Nyawa berharga itu lo taruhin demi Athena? Lo gila?" bentak Alfian tak kalah emosi.

Tidak mempedulikan perkataan sahabatnya, Arthur merentangkan tangan seolah siap untuk menjadi sasaran peluru yang akan menembus bagian tubuhnya. Melihat tindakan Arthur, Jeky langsung mengeluarkan pistolnya dan menodongkan ke bagian belakang kepala Deon.

Tidak tahu kenapa, Deon tidak bisa membidikkan peluru ke arah Arthur. Seharusnya rasa sakit hatinya bisa terbalaskan hari ini. Tapi benaknya seolah menolak untuk melukai Arthur yang terlihat menunggunya.

Deon melempar kembali pistol itu ke pemiliknya. "Bukan gue yang suruh preman itu. Tapi Siska Amelia, dia mengatasnamakan Black Moon buat nyuruh para preman itu nyulik Athena sama Karin."

"Apa hubungan Siska sama Black Moon?"

"Dia anggota Black Moon."

👑👑👑

He's My Boyfriend [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang