MikaCinta pt.5

Mulai dari awal
                                    

Senyuman Mika tercipta bersama perasaan yang terasa semakin manis.
Dia balas genggam erat tangan kecil Asih.
"Asih.. aku jauh lebih merasa seneng. Terimakasih banyak juga ya, udah mau mengenal ku lebih dekat.
Selamat ulang tahun, Asih."

Cup

Satu kecupan lembut selama tiga detik mendarat di kening Asih.
Tampaknya, Asih dibuat tak bergeming. Dan kedua mata bulat nya itu berkaca-kaca.
Dia peluk Mika begitu erat.
Hatinya ribut bertabuh-tabuh.
"Aku sayang teh Mika."

BBUARRR

Jantung Mika terkejut level dewa.
Matanya membelalak. Lidahnya kelu. Tangannya bergetar berusaha membalas pelukan Asih.

"B-be.. bennerann?"

"Beneran atuh..
Teteh gak percaya?", protes Asih sambil menjauhkan diri.

Kekehan gemas keluar dari bibir Mika.
Dia raih tubuh Asih untuk dia peluk erat.
Hingga dapat Asih dengar begitu jelas degup jantung Mika.

Kata Mika, "Kamu tau? Aku juga sayang, sayang banget sama kamu, Cinta.."

Mata Asih mengerjap-ngerjap kebingungan.
"Kok Cinta?"

"Kan arti nama kamu itu Cinta.."

Dalam pelukan, Asih tersenyum malu-malu.
Lalu, entah dorongan darimana, dia berjinjit, mengecup pipi kanan Mika. Secepat kilat.
Kemudian pergi menghindar.

Tentu saja Mika sangat kaget..
Dia mematung beberapa saat.

Setelah kesadaran kembali, dia melangkah meraih tangan Asih.
"Asih."

Cup

Bibirnya tertempel sempurna pada bibir Asih yang kini terkejut setengah mati.

Iya.. Bibir Asih dicium Mika.

Sedangkan Mika, dengan mata terpejam, dia cumbu mesra bibir milik Asih. Semakin menggetarkan jiwa-jiwa dimabuk asmara, menghantarkan aliran darah yang semakin deras hingga ke ubun-ubun.

Sementara itu, seorang Deden juga tak kalah terkejut nya. Baru saja dia tiba di curug seorang diri, langsung dikejutkan melihat Mika, si gadis kota yang dia sukai tengah berciuman dengan seorang gadis, alias Asih.

Hatinya sangat panas.
Segera dia melangkah pergi meninggalkan curug, bersama perasaan benci yang menjadi-jadi.








Perlahan namun pasti.. Dibawah temaram lampu tidur sepuluh watt yang berbias kuning, tangan dan bibir Mika berpetualang menjalajahi keindahan tubuh Asih tanpa terhalau apapun.
Menghanyutkan Asih terus mendesis.. mendesah di atas kasur.

Mika mengangkat kepala sejenak, memandang penampakan Asih yang telah kacau dalam kenikmatan. Tampak lebih indah dari seribu bulan purnama maupun sejuta pohon sakura.
Amatlah indah..

Dan tatkala dia menyatukan gua mahkota miliknya pada milik Asih, terdengarlah alunan lenguhan sehalus sutra yang membuai ruh nya, hingga menjadikan gelora jiwa nya semakin terpacu. Terus bergerak dan beegerak menghantarkan hasrat. Menyebabkan lenguhan Asih semakin mendayu-dayu membuai rungu. Membawa gejolak asmara kedua insan ini terantarkan ke puncak Nirwana.

"Asih..."

"ASIH???"
Mika berteriak dari kesadaran bangun tidurnya. Mengedarkan mata ke penjuru kamar dalam kebingungan. Lalu melihat keadaan kaosnya yang basah oleh keringat.
Lemas.
Dia usap wajah basahnya.
"Gila.. parah banget mimpi gue.."
Kedua tangan menutup wajahnya. Malu. Malu pada diri sendiri.

Kemudian dia menoleh pada Hp yang berbunyi dari tadi.
Rupanya, notifikasi SMS lah yang membangunkan Mika dari mimpi ekhem nya itu.

"Oh.. sms dari ayah.
Ck! Si ayah ganggu mimpi gue aja!"
Usai mengomel sendiri, dia beranjak dari kasur.
Sudah jam tujuh pagi, jadi dia harus mandi.

Taekook Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang