MikaCinta pt.1

Mulai dari awal
                                    

( Abah Asja )

yang sekarang tengah menikmati teh hasil seduhan sang cucu.
Cucunya bernama Asih. Gadis 17 tahun yang memilih tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SMA.
Sebenarnya, ada uwa-nya yang tinggal di kecamatan lain (anak pertama abah) menawarkan bantuannya untuk Asih sekolah, namun, saking terlampau sayang pada abah yang telah membesarkannya sejak balita, Asih memilih menolak, agar bisa terus menemani abah di rumah.

Sebenarnya, ada uwa-nya yang tinggal di kecamatan lain (anak pertama abah) menawarkan bantuannya untuk Asih sekolah, namun, saking terlampau sayang pada abah yang telah membesarkannya sejak balita, Asih memilih menolak, agar bisa terus menemani ab...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Jungkook alias Asih )

Asih.
Si gadis berparas cantik alami nan pemalu, yang digadang-gadang akan menyandang predikat Kembang Desa di usia dewasanya nanti.

Rutinitas Asih pagi ini setelah menyiapkan sarapan sederhana ala orang kampung, dia melangkah pergi keluar dari dapur untuk mengecek temannya.

Apakah dia sudah benar-benar bangun dari tidur?

Lantai papan kayu rumah itu kadang berderit suara khas kayu yang diinjak kala Asih berjalan.

"Teh? Teh Mika? Udah bangun?"
Panggil Asih yang kini telah melihat sang teman sedang terduduk lemas dengan wajah khas bangun tidur yang masih tersisa.

* ( bagi yang belum tau, Teh / Teteh ke orang, dalam bahasa sunda itu panggilan yang disematkan ke perempuan yang lebih dewasa usianya. Ngerti kan ya.. hhehe. )

Asih, "Teh Mika udah cuci muka?"

Kepala gadis bernama Mika itu mengangguk.
"Udah, barusan. Tapi masih ngantuk."

( Taehyung alias Mika )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Taehyung alias Mika )

Asih menggelengkan kepalanya dengan bibir tersenyum maklum. Tangannya menarik halus tangan Mika.
"Hayuk, kita sarapan dulu."

Iya, dia memaklumi sang teman yang memang bukan orang kampung dan tidak biasa bangun sepagi dirinya. Orang kotakan.
kkk, iya, orang kota maksudnya.

Bibir tebal Mika manyun. Dia masih ngantuk, tapi perutnya minta diisi makanan.

Ruang dapur berukuran 3x2 meter itu terasa hangat dengan tungku yang masih mengepulkan asap dari nyalanya arang kayu.
Asih duduk manis khas anak perawan, sedangkan Mika, duduk bersila mengikuti abah Asja. Kata Mika, cara duduk itu lebih nyaman baginya. Mereka duduk bersama diatas tikar anyaman pandan, bersama beberapa makanan yang telah disajikan Asih. Ada singkong rebus beserta taburan parutan kelapa, ada ubi bakar, dan pisang bakar juga dengan gula aren yang dicairkan.
Sebelum menyantap makanan, mata Mika dibuat melek setelah menghirup aroma segelas air teh. Dia seruput teh hangat itu dengan nikmat. Menyebabkan nafasnya berhembus dramatis nan tenang, serta perutnya yang terasa hangat.
Seperti biasa, Asih selalu bisa menghangatkan dirinya.

Taekook Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang