33 || Khawatir

49.8K 4.8K 4.6K
                                    

BAGUS SEKALI!!

Gak tau, sih, apa yang bagus😔

Komen di setiap paragraf ya cucu-cucuuu, biar tulisan nenek nampak cantik😭
Biar tambah aestetikkk gak polos kayak hati nenek🤸

.
.
.

"Kenapa, Al--"

"Gue Visya. Lang, t-tolongin gue ...."

"Visya? Ada apa? Alzhei nyakitin lo lagi? Bilang ke gue?" Langit terdengar panik di seberang sana.

"Alzhei ... tolong ke sini Alzhei ...."

"Iya kenapa dia? Dia jahatin lo?"

"Darah, Alzhei berdarah! Tolong gue, datang ke sini, gue kirim alamatnya."

"Iya-iya, kirim alamatnya secepatnya. Gue ke sana sekarang."

Visya membuang ponsel Alzhei ke sembarang arah setelah sambungan teleponnya dengan Langit terputus.

Kepala cowok yang sekarang berstatus suami dan calon ayah dari anaknya itu ia letakkan di atas pangkuannya. Visya sangat panik. Tangannya sampai gemetar karena dingin ditambah lagi melihat keadaan Alzhei yang cukup parah.

"Apa yang terjadi sama lo, Zhei! Kenapa sampe kayak gini!"

Visya mengusap wajah Alzhei yang basah karena air hujan sekaligus bercampur darah.

"Jangan gini, gue takut! Jangan gini!"

"Alzhei, bangun! Gue bakal baik sama lo, nggak akan ngebantah lagi, tapi lo bangun! Buka mata lo, Alzhei!"

Air mata Visya sudah tidak terhingga mengalir di pipinya. Baru kali ini ia merasa sangat takut bahkan sangat-sangat takut.

"G-gue bakal jadi istri yang baik, gue bakal terima lo jadi suami gue, tapi lo bangun sekarang!"

Visya memeriksa telapak tangan Alzhei dengan tangannya yang bergetar. Terlihat luka gores yang masih mengeluarkan darah di sana.

"Alzheeeei! Hiks, lo jatuh? Lo jatuh dari motor? Lo sok-sokan kebut-kebutan kan? Udah tau hujan deras banget, kenapa lo trobos, hah? Makanya hati-hati!" teriak Visya dalam tangis pilunya.

"Gue nyesel kenapa tadi nggak bilang hati-hati sama lo, maaf ...."

"Ayo bangun! Dia butuh lo sekarang!"

"ENGGAK! BUKAN CUMA DIA! GUE BUTUH LO! GUE BUTUH, ALZHEIGARA!"

Visya memeluk tubuh tak berdaya Alzhei. Cowok itu masih betah memejamkan matanya tanpa berniat bangun. Visya berharap cowok itu bangun, lalu meledeknya karena ia menangis histeris. Visya tidak akan marah jika Alzhei mengejeknya nanti. Asalkan cowok itu bangun sekarang.

"Peluk gue, Zhei! Gue kedinginan! Lakuin apapun yang lo mau kayak waktu itu, gue nggak akan marah karena sekarang kita udah nikah!"

"MAKANYA BANGUN, BANGSAT! GUE RELA JADI JALANG LO LAGI!"

"Gue nggak pa-pa asal lo bangun," lirih Visya. Cewek itu ikut berbaring di lantai di sebelah Alzhei. Suhu tubuhnya sangat dingin.

Visya mendekap erat tubuh cowok yang tidak sadarkan diri tersebut. Wajahnya ia sembunyikan dan ia baringkan di atas dada Alzhei yang basah.

"Bangun ...."

"Alzhei, gue mohon," lirih Visya.

Ponsel milik Alzhei menyala. Dengan cepat Visya menggapainya. Di sana tertera nama Langit.

"LANGIT LO DI MANA, ANJ! KENAPA LAMA!" bentak Visya saat sambungan telponnya terhubung dengan Langit.

"Gue udah di depan rumah yang lo maksud. Ini beneran, kan--"

𝐀𝐋𝐙𝐇𝐄𝐈𝐆𝐀𝐑𝐀Where stories live. Discover now