11 || Jebakan

62.8K 4.8K 1K
                                    

Jangan pura-pura lupa untuk pencet bintang.
.
.

"Apii!" Cowok yang menggunakan boxer warna pink serta kaos polos berwarna putih itu muncul di ambang pintu kamar saudari kembarnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Apii!" Cowok yang menggunakan boxer warna pink serta kaos polos berwarna putih itu muncul di ambang pintu kamar saudari kembarnya.

"Apa, sih, Bang? Malam-malam teriak-teriak nggak jelas. Anda sehat?" Avi, gadis itu berdecak saat Savian membuka kamarnya tanpa ketuk pintu terlebih dahulu.

"Ini temen lo kenapa nelepon gue?" tanya Savian, lalu masuk ke dalam kamar adiknya.

"Siapa?"

"Ica," jawabnya.

"Elvisya? Ngapain dia nelpon lo?" tanya Avi justru bertanya balik. Hal yang menjadi kebiasaannya.

"Ck, nggak guna banget nanya sama lo," decak Savian. "Liat hp lo, siapa tau penting," sarannya.

"Iya bener. Palingan mak lampir itu berulah lagi," ujar Avi. Segera ia ambil ponselnya di atas nakas.

"Iya, Bang, Ica nelpon gue."

"Telepon balik," suruh Savian. Cowok itu duduk di sebelah Avi lalu berbaring.

"Bentar ...."

Avi mencoba untuk menelpon Visya, tapi nomor gadis itu tidak aktif.

"Nggak diangkat."

"Dia nggak ninggalin pesan?" tanya Savian.

"Enggak ada. Biasanya kalo dia mau nginep pastinya minta dijemput," jawab gadis tersebut. "Perasaan gue nggak enak," lanjutnya.

"Enggak usah khawatir, mungkin dia ke rumah anaknya itu," balas Savian.

"Kina?"

"Nah, iya. Anaknya, kan?'

"Anak mata lo," balas Avi terkekeh.

"Bang, teman-teman lo kenapa julid banget sama Visya. Dan lo nggak mau belain gitu? Apalagi si Langit hih!"

Savian menggeleng. Cowok itu cukup tau tentang Visya, terlebih lagi Visya temennya Avi. Selain itu dia juga tau tentang masalah Elvisya dan Alzheigara dulu. Hanya ia dan Avi yang tau masalah dua sejoli jarang akur itu.

"Lo tau sendiri masalahnya dia sama Alzhei dulu. Sampai sekarang masih berselisih."

"Tau ...."

***

Mata Elvisya mengerjap beberapa kali setelah mengerti maksud ucapan cowok di hadapannya.

"I want you tonight, Isya ...."

"Lo stres?!" bentaknya. Berusaha ia melepas cengkeraman kuat cowok itu pada pergelangannya. Namun, nihil. Tenaganya tidak sebanding.

Elvisya semakin panik saat Alzheigara berdiri, lalu menariknya secara paksa.

"Lepas, Zhei! Gue mau pulang!" teriak Elvisya.

𝐀𝐋𝐙𝐇𝐄𝐈𝐆𝐀𝐑𝐀Donde viven las historias. Descúbrelo ahora