05 || Klandestin

73.3K 4.4K 374
                                    

⚠️Mengandung kata-kata kasar karena tokohnya makhluk kasar semua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⚠️Mengandung kata-kata kasar karena tokohnya makhluk kasar semua.
Enggak ada makhluk halus soalnya
.
.
.

"Elvisya?"

Gadis itu mengangguk sambil terkekeh. "Iya, ini gue Elvisya Diandani," jawabnya. "Nggak lupa sama gue, kan, wahai musuh keabadian?" lanjutnya.

"Ngapain lo di sini?" tanya Alzhei penuh selidik.

Alis gadis itu terangkat. "Harusnya gue, loh, yang nanya gitu. Lo ngapain di sini? Hm, berdua ...." Visya beralih memperhatikan gadis yang menunduk di samping Alzhei berdiri.

"Bukan urusan lo, sekarang balik ke kelas. Lima detik lagi bel--"

Kring kring

Belum sempat Alzhei menyelesaikan ucapannya, bel sudah lebih dulu berbunyi.

"Bukan urusan lo juga kenapa gue ada di sini," balas Visya. "Sana pergi, nggak usah urusin hidup orang, urusin aja hidup lo yang belum tentu benar," lanjutnya.

Alzhei terdiam. Entah kenapa perkataan Visya selalu berhasil membuatnya terdiam.

"Ooo, iya, Zhei. Jangan ngadu ke Pak Doroyaki kalo gue bolos kali ini," pinta Visya dengan santai.

"Udah lupa sama janji kemarin? Lo nggak boleh buat ulah lagi, termasuk membolos," balas Alzhei.

Visya mengumpat di dalam hati. Karena sudah membantunya kemarin, Alzhei bisa berbuat semena-mena dengannya.

"Iya, tapi hari ini pengecualian. Kita buat kesepakatan, gue nggak akan laporin lo ke Pak Doroyaki kalo lo udah berdua-duaan sama cewek di tempat sepi gini, dan lo diam dan jangan cegah gue bolos kali ini," usul Visya tersenyum licik.

"Kesepakatan orang bodoh--"

"Gue nggak peduli karena gue, kan, memang bodoh. Bye!" Setelah mengatakan itu Visya langsung pergi.

"Kak."

Alzhei yang tadinya ingin menahan Visya langsung urung saat gadis di sampingnya memanggil.

"Iya, Lea?"

"Kakak yang tadi itu sama dengan orang yang waktu itu dihukum, kan?" tanya Lea.

"Hm, iya," jawab Alzhei singkat.

"Kakak galak, ya, sama dia?" tanya Lea cemberut.

"Hm? Emang kenapa?"

"Jangan galak-galak, cewek itu takut tau kalau liat cowok yang galak-galak," peringat Lea.

"Beda lagi kalau ceweknya jenis kayak dia, Le. Dia nggak akan takut. Lagian, Kakak nggak galak, kok. Menghadapi cewek jenis Visya itu nggak bisa dengan kelembutan, dia harus ditegasin," jelas Alzhei.

"Tapi, Kakak, galak bukan tegas," bantah Lea.

"Bukan, Lea. Cuma ngasih ketegasan untuk dia biar nggak melanggar aturan sekolah mulu," jawab Alzhei mengacak pelan rambut Lea. Gadis itu lantas cemberut.

𝐀𝐋𝐙𝐇𝐄𝐈𝐆𝐀𝐑𝐀Where stories live. Discover now