03 || Si Bulan

73K 4.8K 354
                                    

Minta votenya dulu, sebelum baca
Follow wattpad 12kentang

Ini old version nggak ada scene yang ini.

◦•●◉✿★✿◉●•◦

“Jika dia merendahkanmu, balasan terbaik untuknya adalah senyuman.”
~Alzheigara~

Visya rasa hari ini sungguh berat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Visya rasa hari ini sungguh berat. Bagaimana tidak, tadi pagi ia kembali telat dan tentu saja ia dihukum. Lagi dan lagi ia harus berurusan dengan cowok yang bernama Alzheigara. Ia tidak habis pikir, kenapa guru-guru sangat mempercayai cowok itu.

Dan sekarang Visya harus cari akal agar bisa kabur dari kelas.

Bukan tanpa alasan ia ingin kabur, tapi karena saat ini jam pelajaran sedang berlangsung dan sialnya tamunya justru datang.

Tamu spesial para kaum hawa.

"Sial banget gue," umpat Visya dengan pelan.

Ia melirik guru di depan yang sedang fokus menjelaskan pelajaran. Semua murid pun sama halnya, fokus melihat ke depan.

Terkecuali dirinya.

Visya melirik ke arah orang yang duduk di sampingnya. Tantangan pertama yang harus ia lewati agar bisa kabur adalah orang itu.

"Bohong aja kali," gumam Visya sambil berpikir.

"Permisi, Bu Tita!" Visya mengangkat tangan dan langsung bersuara. Seketika seluruh pandangan tertuju kepadanya.

"Ca, lo udah tiga tahun sekolah di sini, masa manggil nama guru aja masih salah," bisik Avi saat menoleh ke belakang ke arah Visya.

"Tidak ada Bu Tita di dalam ruang kelas ini, Ica," jawab guru yang mengajar di depan.

Visya meringis. "Salah lagi," gumamnya.

"Bu Tina," koreksi Alzhei tanpa menoleh ke arah Visya.

"Maksud gu--saya, Bu Tina," ralat Visya.

"Ada apa? Ada pertanyaan?"

"Saya izin ke toilet, Bu," jawab Visya. "Jangan tanya-tanya ini udah kebelet!" lanjutnya. Tanpa persetujuan ia langsung berlari ke luar kelas. Semua orang geleng-geleng melihat itu. Tentu saja mereka tidak percaya dengan alibi yang Visya berikan. Perihal seperti itu tidak hanya dua tiga kali, tapi sudah sering terjadi.

"Alzheigara, susul anak itu. Pasti mau kabur," perintah Bu Tina pada Alzhei.

"Baik, Bu," jawab Alzhei patuh. Setelah itu ia segera keluar untuk menyusul Visya.

Alzhei menyusuri koridor sekolah. Tidak ada ia temui sosok Visya sepanjang jalan yang ia lewati.

"Curiga kalo dia punya jurus seribu bayangan," gumam Alzhei tidak nyambung.

𝐀𝐋𝐙𝐇𝐄𝐈𝐆𝐀𝐑𝐀Where stories live. Discover now