27 || Nyerah?

51K 4.9K 5.2K
                                    

Heyoooo!!!
Karena komen part sebelumnya meledakkk bangettt, jadilah sore ini bonus update

Typo wajib tandain
.
.
.

"Visya mana?" tanya Alzhei pada Peli yang baru memasuki kelas. Melihat tidak ada Visya di antara mereka membuatnya bertanya-tanya.

"Ngapain lo nanya dia?" tanya Atara.

"Ini pelajaran sama Bu Tina, kalo dia bolos lagi, gue yang bakal dimarahin. Dia tanggung jawab gue sampe lulus," jawab Alzhei beralasan.

"Tadi dia nggak ikut. Kita ke kantin, tapi dia tetap di kelas. Katanya tadi pusing," jawab Avi menjelaskan.

"Pusing? Dia sakit?" tanya Alzhei dengan alis terangkat.

"Yang duduk sama dia, kan, lo, Al," tutur Peli. Gadis itu langsung duduk di kursinya.

"Mana gue tau, biasanya dia juga gitu, kan? Ya, gue kira dia tidur kayak biasa," jawab Alzhei.

"Dasar cowok. Untung lo ganteng," cibir Avi. "Oi, Bang!" lanjutnya menepuk bahu Savian yang duduk di sampingnya.

"Mereka udah tau kalo Ica mantannya si  Al," bisik Savian.

"Mereka siapa?" tanya Avi ikut berbisik.

"Langit sama Zeon." Savian kembali berbisik.

"Serius lo, Bang? Siapa yang bilang? Lo yang ember, ya?" tuduh Avi.

"Ck, hobi bener fitnah gue. Alzheigara sendiri yang bilang," balas Savian mencibir.

"Wow."

Peli, Atara dan Alzheigara sudah duduk di kursinya masing-masing.

Alzhei merasa ada yang tidak beres. Biasanya Visya tidak berani membolos di pelajaran Bu Tina--wali kelas mereka.

Sebelum guru itu masuk, Alzhei langsung keluar dan mengabaikan himbauan dari Langit dan Savian.

"Al! Bu Tina pasti lagi menuju ke sini! Mau ke mana lo?!" kata Langit mengeraskan suaranya.

"Ya mau ke mana lagi kalo bukan nyari si mantan," jawab Savian mewakili Alzhei yang sudah menghilang dari pandangan.

"Mantan?" beo Atara. "Siapa mantannya?" lanjutnya.

"Ica, lah, siapa lagi," jawab Savian.

"HAH?!"

"APAAAA?"

"NGGAK MUNGKIN!"

"GIMANA MUNGKIN?"

"MEREKA MIRIP KUCING TIKUS, NJIR!"

"KAPAN PACARANNYA, WOI?"

Savian tertawa melihat reaksi teman sekelasnya.

"Ya emang gitu kenyataannya. Mereka pernah jadian waktu SMP," jelas Savian.

"Avi, lo tau?" tanya Peli.

Avi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Tau muehehe," jawabnya menyengir.

"Kok kalian nggak ngasih tau gue? Gue, kan, juga sahabat kalian, ih! Gue juga sahabat Ica, masa dia nggak cerita apa-apa soal ini," celetuk Atara memberengut.

"Emang Ica anggap lo sahabat, Ta?" tanya Avi tertawa.

"Ya dianggap, lah. Walau omongan gue suka nyakitin, tapi Ica tetap anggap gue sahabat, kok," cibirnya.

"Isi hati orang nggak ada yang tau," sela Peli. Atara langsung cemberut.

Di lain tempat, Alzhei sedang berlari mencari keberadaan Visya. Ia sudah mencari ke mana-mana keberadaan istrinya, tapi satu pun tempat tidak ia temukan keberadaan Visya.

𝐀𝐋𝐙𝐇𝐄𝐈𝐆𝐀𝐑𝐀حيث تعيش القصص. اكتشف الآن