callmeelia 35

12.7K 754 12
                                    

        

                          Hai readers
          Jangan lupa vote dan komen

                        
Thank you

                     

~happy reading~


"Halu lah setinggi langit, karna sebelum lu bunuh gue, gue yang akan lebih dulu bunuh lu bitch!!!" Ucapnya sarkas

"Kalian cepat lakukan"

Salah satu dari mereka membuka kancing baju seragam Elia, dan 3 diantara lain mencoba mencium menjambak bahkan menampar Elia karena terus memberontak dan satunya menjamah tubuh Elia

Raungan raungan tangisan Elia menggema memenuhi gudang, membuat mereka berempat yang melihat tersenyum puas, dan salah satu dari mereka merekam adegan tersebut untuk disebar luaskan kepenjuru sekolah, dan sedikit mengedit seakan Elia tidak menolak jamahan mereka Sama sekali.

Sungguh kondisi Elia saat ini sangat memprihatinkan, dengan 3 kancing seragamnya yang terbuka, dan juga luka lebam diwajah

"Hiks...lepass...akhh jngannn hiksss" rontahan dan tangisan Elia alunkan tidak membuat mereka ber 4 yang menjamah tubuhnya merasa iba sama sekali

"Hikss...bang xav tolongin ELIAAA!!!!!!!"

                     
                       

  • • • • • • • • •

Sedangkan dilain sisi

Kalila dan Nia dibuat gelisah karena Elia tidak kunjung menampakkan batang hidungnya. Bahkan diberbagai tempat Kalila dan Nia mencari Elia tapi tak kunjung ketemu

"Gimana nih kal, Elia gak ketemu ketemu" ucapnya gelisah sambil menggit jari tangannya

"Gue juga gak tau Nia"

"Kalian kenapa ?" Ucap seseorang tiba tiba sambil menatap muka Kalila dan Nia yang gelisah

"Ini rag, Elia__

"Elia kenapa ?!" Potong Max saat mendapati arah pembicaraan gadis didepannya ini tentang Elia

"El-el i-tu___

"GUE BILANG ELIA KENAPA!!! " bentaknya pada Kalila

Kalila yang dibentak seperti itu kaget.
"Sabar Max kita tanya baik baik" ucap Bumi

"Elia kenapa ?" tanya Bumi

"Elia hilang, ta__

Belum sempat Kalila melanjutkan perkataannya max sudah pergi dengan raut wajah gelisah, membuat mereka yang melihat diam

"Kita cari!" Perintah mutlak Axel

"Kita udah cari, tapi gak ada"

"Lu udah cek gudang belakang ?" Tanya Elio

"Belum"

"Kita kesana"

Mereka berlari menuju gudang belakang.

Max berjalan tak tentu arah dengan air mata yang ia tahan di pelupuk matanya. Sampai tapak langkahnya membawanya menuju gudang belakang

Raungan raungan tangisan terdengar ditelinga max

"Elia" gumam Max saat menyadari suara Elia

Dukk!!!!
DUKKK!!!

Max mencoba membuka gudang tersebut, dua dobrakan tak kunjung terbuka, sampai dobrakan ketiga...

CALL ME ELIA  [Revisi Ulang]Where stories live. Discover now