callmeelia 19

16.2K 1K 4
                                    

                     

  ~happy reading~


"Percuma gak akan bisa"

"Ck trus gimana dong, gue mau pulang"

"Terpaksa nginep sini" Elia melebarkan matanya. yang benar saja nginep disini

"Ini semua gara gara lu tau gk" ucapnya menaruh kedua tangannya di pinggang seperti Mak Mak yang memarahi anak anaknya

"Kok gue" ucap max menatap Elia bingung memang apa salahnya

"Gara gara lu nyosor bibir gue gtu aj"

"Lu yang ngasih ijin, ya gue gak mau menyia nyiakan itu, lagian lu juga menikmati"

Elia menabok lengan max karena ucapan frontal yang ia ucapkan, membuat max mangaduh kesakitan. Apa sesakit itu geplakannya

"Aaa sakitt sakit...aduhh...gila lu" meringis sambil memegang lengannya. Elia menatap max khawatir

"Mana yang sakit, maaf.. ya lu sii mesum banget"

meraih lengan max untuk mengecek nya dan benar saja lengannya merah karna tabokannya, gila sekencang itu tabokannya.

Max menatap wajah Elia dari samping tersenyum kecil saat melihat wajah khawatir Elia. Tapi atensi max jatuh pada pipi Elia yang merah memudar seperti bekas tamparan. Max mengelus pipi Elia lembut seakan akan kalau ia memegangnya terlalu kuat akan hancur.

"Sakit ?" Elia menatap max yang sibuk mengelus pipinya, Elia menggeleng sebagai jawaban

"Udh, sekarang gimana ?" Berjalan menelisik seisi gudang

"Nginep"

Max duduk dibawah menyenderkan tubuhnya pada tembok dibelakangnya sambil memandang Elia yang sibuk menelisik seisi ruangan.

Elia menghembuskan nafasnya lelah menghampiri max dan duduk tepat di samping max. Mengambil ponselnya untuk menelfon seseorang untuk mengeluarkannya dari gudang ini. Bahkan pergerakan Elia tidak luput dari penglihatan max

"Ck lowbat lagi, lu bawa ponsel ?" tanya nya Menatap max yang juga menatap Elia dengan intens

"Ponsel gue dikelas"

"Trus kenapa lu bisa disini ?" Menatap max curiga

"Nyari Axel. Tapi nemunya lu" Elia menganggukan kepalanya tanda mengerti.

Cukup lama mereka terdiam tanpa ada salah satu dari mereka yang memulai pembicaraan.

"Xander" menatap max dengan wajah melas

"Hem ? Kenapa ?" menatap Elia bingung

"Gue laper" ucapnya memegang perutnya yang sedari tadi berbunyi minta diisi

sebenarnya max juga mendengar bunyi perut Elia, cuma Max berusaha bodo amat sampai gadis disebelahnya ini yang bilang sendiri.

Max Merogoh saku Hoodienya mengeluarkan 2 roti untuk ia dan Elia makan, max memang memakai Hoodie dengan seragam sekolah yang melekat didalamnya

"Hemm" menyerahkan 1 roti ditangannya,

Elia dengan senang hati mengambilnya, membuka bungkusnya lalu melahap roti itu dengan rakus membuat max yang melihat menggeleng tidak habis pikir

"Pelan pelan gk ada yang mau ngambil" ucapnya sambil membersikan cream roti yang belepotan dibibirnya.

Elia mengangguk sambil menggelengkan kepalanya seperti anak kecil. Membuat max terkekeh geli,

CALL ME ELIA  [Revisi Ulang]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora