callmeelia 11

19K 1.1K 9
                                    

                        

~happy reading~


"Bisa memang ?"

"Lu meragukan gue ?" melipat tangannya didepan, sedangkan Lucas menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena merasa salah bicara

"Bu-bukan gitu kan yang murid SMA Alexander tau seorang Shireen dan Ella tidak bisa manaiki motor, kalian cenderung lebih milih mobil dari pada motor" jelas Lucas panjang lebar. Elia menggukkan kepalanya paham

"Motor lebih seru dari mobil" ucap Elia melihat Max dkk dan Ella palsu yang berjalan beriringan kearah parkiran,

pandangan Max bertemu dengan Elia membuat Elia memutuskan pandangannya.

"Gue pulang dulu, see you" menepuk bahu Lucas lalu pergi menaiki Ducati hitam nya.

Memakai helm lalu melajukan motornya keluar gerbang.

"Pulang" Max berjalan menuju motornya berada diikuti teman temannya dan Ella palsu

"Emm kak bisa antar aku ke toko buku, aku ada buku yang harus dibeli" menatap max penuh harap

"Gue gak bisa lain kali aja" ucapnya menghidupkan mesin motornya

"Tapi kak_

"GUE BILANG GAK BISA YA GAK BISA BUDEK LU " bentak Max pada Ella palsu membuat Ella terkejut

Max meninggalkan parkiran sekolah. Membuat Ella palsu mengepalkan tangannya tanpa orang ketahui

"Emm sabar ya Ell mungkin pak bos lagi banyak pikiran" Raga menepuk bahu Ella palsu merasa iba dengan gadis depannya ini

"Mau Abang anterin Hem ?" Mengusap kepala Ella palsu sayang

"Gak usah bang kita langsung pulang aja, aku bisa beli lain kali" ucapnya diangguki oleh Bumi

"Cabut" Axel menjalakan motor nya keluar gerbang sekolah meninggalkan mereka

"Yee sikutub es ditinggalin kita" menyusul Axel begitupun Bumi dan Ella palsu pulang kerumah masing masing


Bughhh!!
Pranggg!!!
Pranggg!!!!


Suara pecahan kaca, berang barang berserakan darah dimana mana membuat seorang pria tidak berhenti akan aktifitas nya. Pria itu terduduk lemah dilantai memandang seisi ruangan yang berserakan karna ulahnya. Menjambak rambutnya kencang

"ARGHHHHH SYALANN!!!!" Memukul lantai terus menerus

membuat punggung tangannya mengeluarkan darah tapi dia mengabaikan semua itu. Seakan akan luka dipunggung tangannya tidak ada apa apanya dibanding rasa sakit yang dia terima

"Lu nyakitin dia LU NYAKITIN DIA BRENGSEK!!! hiks....maaf maaf" lirihnya diakhir kalimat membuat orang yang melihatnya akan merasa iba


~~~~~~


Elia sedang berkutat dengan masakan nya dengan seragam sekolah yang masih melekat pada tubuhnya. Setelah sampai apartemen Elia melepas sepatu dan membuang tasnya ke kesembarang arah, lalu memutuskan untuk terjun langsung kedapur untuk membuat makanan, karna saat dikantin tadi dia hanya makan sedikit.

Setelah tersaji rapi dimeja makan Elia langsung melahap nya menikmati setiap makanan dalam mulutnya.

Merapikan piring piring kotor lalu mencucinya, mengambil tas yang dilempar tadi untuk dibawa kekamar.

CALL ME ELIA  [Revisi Ulang]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora