callmeelia 18

16.1K 991 5
                                    

                       

~happy reading~

"Bukankah saya sudah bilang tuan Marvin yang terhormat, saya tidak memiliki saudari kembar yang licik seperti dia, saudari mana yang tega menghancurkan kebahagiaan kembarannya sendiri demi sebuah perhatian lebih, SAUDARI MANA HAHH!!!!"

Cukup sudah ia menahan emosinya sedari tadi, karna kesabaran manusia ada batasnya begitupun juga Elia, Elia hanya manusia biasa yang kapan saja bisa meluapkan emosinya. Bahkan suara Elia terdengar dari luar.

Mereka yang berada diluar terdiam seketika saat mendengar perkataan Elia. Bahkan perkataan elia juga membungkam mulut kedua orang tua sipemilik tubuh 

"Saya tidak masalah dengan itu semua. Karna yang saya inginkan kepercyaan kalian semua, bisakah kalian menganggapku Ella bukan shiren, apakah bisa ?" Air mata yang Elia tahan sedari tadi luruh seketika

Bahkan mamah sipemilik tubuh sudah menangis karna perkataan putrinya

"Apakah hiks...kalian tidak tau sesakit apa hati saya saat kalian menganggap saya orang lain, APAKAH KALIAN TAHU RASA SAKITNYA HAHH!!."

hati Elia benar benar sakit saat ini. Salah satu dari mereka yang mendengar perkataan Elia dari diluar mengepalkan tangannya

"Nak___

"cepat pak hukuman apa yang dapat saya terima agar saya bisa cepat cepat pergi dari sini" ucap Elia potong perkataan Elena

"Baiklah bersikan taman belakang sekolah setelah itu bersihkan gudang perpus setelah semuanya sudah selesai kamu boleh pulang" Elia mengangguk mengerti

orang tua Ella menatap punggung putrinya sendu, Elia berjalan keluar BK menatap mereka satu persatu, pandanganya bertubrukan pada mata biru safir max

Elia menghapus air matanya kasar lalu berlalu pergi menuju taman belakang.

Saat ini Elia berada di taman belakang sekolah menyapu daun daun yang berserakan sambil bersenandung kecil, secepat itukah mood Elia kembali

ya itulah Elia, ia tidak ingin terlalu larut dalam kesedihan toh dunia yang ia tempati saat ini dunia novel

"Terluka dan menangis tapi kuterima semua keputusan yang telah kau buat satu yang harus kau tau, kumenanti kau tuk kembaliiiiiiii"

Elia mengangkat sapunya dijadikan mic meresepi Setipa lirik yang ia nyanyikan

"Kasihan gue dijadiin babu sekolah"

Terluka dan menangis tapi ku terima

Semua hukuman yang bapak berikan

1 yang harus kau tau ku ingin pulang

sekarang jugaaaaaaaa hoooooooo huoooooooo

Ku pulang sekarang jugaaaaaaaaaaaa

Elia bahkan dengan somplak nya mengganti lirik lagu yang ia nyanyikan sangking gabutnya

membuat laki laki yang berada tak jauh dari Elia tertawa kecil karna kelakuan gadis bar bar tersebut.

"Segampang itu mood lu kembali" Elia menengok keasal suara mendapati Axel yang berjalan mendekat kearahnya.

Elia jadi malu karna kelakuannya, pasti kalau ada Vanandya dan camela disini dia pasti akan bilang

"sok Sokan malu, biasanya juga malu maluin" aa dia jadi merindukan sahabtnya itu dan juga kulkas berjalan nya siapa lagi kalau bukan Navra.

"Kenapa gue harus terlalu larut dalam kesedihan, gak nguntungin juga buat gue "

CALL ME ELIA  [Revisi Ulang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang