Bonchap : The answer

1.9K 194 77
                                    

- Sedikit info ya duts kalau nggak semua teka-teki akan aku jelasin. Enjoy dut!

Melihat kembali saat Jeongwoo pertama kali mendengar cerita para gadis remaja, kala itu Jeongwoo terlalu muak hingga logikanya tidak dapat bekerja dengan baik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Melihat kembali saat Jeongwoo pertama kali mendengar cerita para gadis remaja, kala itu Jeongwoo terlalu muak hingga logikanya tidak dapat bekerja dengan baik. Maka dengan bodohnya melangkah yakin untuk menghubungi nomor 119 melalui box telepon umum yang sudah berkarat.

Seharusnya box itu tidak dapat berfungsi dan kenyataannya pun sama. Bersama itu, di hari yang sama Haruto serta Jeongwoo kembali bertemu. Itu adalah hari yang sama, dimana halusinasi Jeongwoo dan langkah awal Haruto dimulai.

Ya, Jeongwoo depresi, mengalami gangguan mental hingga tanpa sadar berhalusinasi tentang sesuatu yang tidak terjadi. Nyatanya, tidak ada seorang pun yang menjawab panggilan telepon itu, pun tidak tersambung sama sekali.

Maka dengan kesempatan dan situasi yang mendukung, Haruto melancarkan aksi yang sekian lama telah dinanti. Mendekat dengan jarak yang tidak lagi jauh seperti biasanya.

Tentang Haruto dan halusinasi Jeongwoo, jelas pemuda kelahiran Jepang itu menyadarinya. Hal itu yang menyebabkannya datang dengan luka tikam di bahu. Luka yang dibuat olehnya sendiri di depan pintu apartemen seperti orang gila. Luka yang sama sekali tidak ada artinya untuk Haruto, namun berefek besar untuk Jeongwoo yang merasa bersalah dan semakin merasa berhutang budi.

Keinginan Haruto terwujud, menjadi pahlawan untuk Jeongwoo yang membutuhkan uluran tangan di hari terberatnya.

Haruto terbiasa melihat pergerakan Jeongwoo, menjadi stalker Jeongwoo adalah pekerjaan terfavorit nya. Sejak dulu, sejak mereka masih duduk di bangku sekolah menengah atas yang sama. Saat Haruto harus menyembunyikan identitasnya sebagai seorang keturunan Watanabe.

"How was your day? My special person."

Suara itu terdengar menyeramkan. Jeongwoo bahkan sama sekali tak menerima panggilan tersebut.

"Kau sepertinya sedang lupa diri. Bagaimana dengan perjanjian awal?"

Entah kapan tepatnya dimulai, namun kejadian di atas adalah ulah Yoshi. Setelah berhasil membuat Jeongwoo percaya akan tabiat baiknya hingga membeberkan tiap dilema hatinya, bahkan menceritakan kejadian-kejadian buruk yang menimpanya, Yoshi mulai sadar sesuatu, Jeongwoo tidak baik-baik saja.

Haruto terlalu sibuk untuk sekedar menakut-nakuti. Apalagi bagaimana cerita Jeongwoo mengenai jejak yang menghilang secara misterius atau seseorang yang mendatanginya di kamar mandi, Yoshi menjadi mengerti. Semakin yakin setelah menyelidikinya sendiri. Jeongwoo benar-benar 'gila' dan Yoshi dengan tidak berperasaan mulai memanfaatkan keadaan.

119 [Hajeongwoo] ✔Where stories live. Discover now