Part 36 : 119

1.1K 214 36
                                    

Berbalik kembali ke waktu dimana Jeongwoo dihadirkan ke sebuah ruangan yang berhasil mengejutkannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berbalik kembali ke waktu dimana Jeongwoo dihadirkan ke sebuah ruangan yang berhasil mengejutkannya. Ruangan dengan foto yang menampilkan wajahnya di sana-sini. Membungkam Jeongwoo dalam ketidakpercayaan yang ditangkap oleh netranya sendiri.

Ada begitu banyak fotonya. Bahkan sebuah lukisan indah yang memajang wajahnya sebagai objek utama lukisan. Jeongwoo juga bahkan menemukan bukunya kala masih duduk di bangku sekolah menengah atas.

"Apa sekarang kau mengerti bahwa pertemuan mu dengan Haruto bukanlah sebuah kebetulan?" Suara Yedam nyatanya belum mampu membuat Jeongwoo hanya untuk sekedar berkedip.

"Melainkan sesuatu yang sudah direncanakan." Yedam sedikit berbisik. Membiarkan hanya dirinya dan Jeongwoo saja yang mampu mendengar suaranya. Meski kenyataannya, tak ada siapapun di ruangan ini. Namun dinding juga bisa mendengar.

"Lihatlah Jeongwoo. Bahkan semua teror yang menghantui mu juga telah disusun dengan matang." Kali ini, Jeongwoo berikan seluruh atensinya pada Yedam.

Kedua jemari tangannya saling mengaitkan diri. Memendam rasa kecewa yang membuncah dalam diri. Juga amarah yang tiba-tiba menyulut disusul dengan rasa sedih yang sangat menggebu. Jeongwoo terlalu terkejut akan kebenaran yang baru saja diketahuinya.

Jadi, selama ini Haruto lah yang menjadi dalang di balik semua ini? Segala ketakutan yang Jeongwoo kira penyembuhnya adalah pria Watanabe itu sendiri, ternyata hanya sebuah permainan belaka. Segala afeksi yang diberikan juga ternyata hanya sebuah skenario palsu.

Haruto ternyata bukan sosok malaikat seperti yang Jeongwoo kira.

"Hari ini, Haruto telah berhasil menangkap Yoshi serta Jaehyuk." Sepasang manik milik Jeongwoo melebar. Terkejut atas ucapan Yedam.

"Aku sama sekali tidak berbohong Jeongwoo." Ada jeda sebelum Yedam kembali bersuara, "Jaehyuk juga Yoshi pergi ke tempat yang Haruto gunakan untuk melakukan penyeberangan barang-barang ilegalnya." Yedam menjelaskan dengan wajah serius.

"Sayangnya mereka berhasil ditangkap. Sebuah sinyal telah dikirim kepadaku. Kau lihat ini." Kali ini Yedam menjulurkan tangan yang terpasang sebuah jam tangan yang memiliki sebuah lampu merah yang berkelap-kelip. "Ini artinya mereka berhasil tertangkap dan mengirim sinyal bahaya. Seorang rekan yang mengirimkan sinyal ini padaku."

Setiap penjelasan yang Yedam berikan benar-benar berhasil membuat Jeongwoo terdiam kaku. Lantas terduduk di lantai kala kedua tungkainya terlalu lemas hanya untuk menumpu beban tubuhnya sendiri.

"Mengapa—Haruto.." Bisikan lirih Jeongwoo tidak mendapat tanggapan apapun dari Yedam. Pemuda itu hanya memandangi Jeongwoo yang saat ini terlihat menyedihkan.

"Kau ingin keadilan?" Atas pertanyaan yang Yedam sampaikan, Jeongwoo mendongak guna menatap wajah laki-laki itu.

"Jika iya, maka Haruto harus ditangkap. Haruto dan para pesuruhnya selama ini telah melakukan banyak perbuatan kotor. Bukan hanya dirimu Jeongwoo, banyak orang perlu keadilan atas perbuatannya." Yedam turut menunduk. Menyangga tubuhnya dengan sebelah lutut.

119 [Hajeongwoo] ✔Where stories live. Discover now