Part 14 : 119

2.1K 381 35
                                    

Menempuh perjalanan yang tidak menghabiskan banyak waktu, mobil bercat hitam milik Haruto berbelok tepat ketika bangunan rumah sakit telah berada di sisi kiri

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Menempuh perjalanan yang tidak
menghabiskan banyak waktu, mobil bercat hitam milik Haruto berbelok tepat ketika bangunan rumah sakit telah berada di sisi kiri.

Berjalan sedikit tergesa dengan tangan yang menggenggam tangan milik Jeongwoo. Rautnya cemas, sama halnya dengan Jeongwoo. Sang resepsionis mengarahkannya pada kamar inap setelah Haruto bertanya.

Begitu sampai pada ruangan dimana Hyunsuk di rawat, mereka sama-sama mengatur nafas. Meluapkan sedikit cemas agar tak terlalu terlihat di depan Hyunsuk nantinya.

Saat pintu terbuka, Haruto, juga Jeongwoo cukup terkejut ketika mendapati Jihoon telah berada di sana. Pemuda bermarga sama dengan Jeongwoo itu seharusnya berada di kota Busan namun entah bagaimana caranya, Jihoon telah sampai di rumah sakit. Bahkan lebih dulu dari Haruto.

"Kau datang?" Suara Jihoon memecah keheningan. Sedang Haruto hanya mengangguk.

"Bagaimana keadaan Hyunsuk hyung?" Matanya melirik kearah Hyunsuk yang terlelap. Jihoon mengangguk dengan jemari yang menggenggam erat-erat telapak tangan sang kekasih yang terbebas dari selang infus.

Pakaian formal yang Jihoon kenakan terlihat berantakan. Rambutnya sama berantakan dengan penampilannya. Jihoon terlihat kacau dan lelah.

"Dia baik. Kecelakaan itu syukurnya tidak membuat luka parah pada Hyunsuk-ku." Tatapan teduh Jihoon layangkan pada Hyunsuk yang setia terlelap.

"Jihoon-hyung juga sepertinya butuh istirahat." Haruto serta Jihoon kini mengalihkan atensi pada Jeongwoo yang berkata pelan. Menjaga volume suaranya agar tidak mengusik Hyunsuk dari lelapnya.

"Aku tidak. Lelahku akan terbayar jika mataku sendiri yang menyaksikan dia terbangun nanti. Aku harus berada di sisinya saat Hyunsuk terbangun." Kini, Jihoon kembali pada posisi awalnya setelah tadinya berdiri menyambut—duduk di kursi yang berada tepat di sisi ranjang pesakitan yang Hyunsuk tempati.

"Pulanglah, kalian butuh istirahat. Ku dengar Jeongwoo juga sempat jatuh sakit." Haruto mengangguk.

"Kalau begitu kami pamit." Setelahnya Haruto membawa Jeongwoo untuk keluar.

"Tidakkah kita juga harus menunggu Hyunsuk-hyung terbangun?" Jeongwoo menarik tangannya, membuat Haruto berhenti melangkah.

Pemuda Watanabe berbalik. Tersenyum sebelum meraih kembali telapak tangan Jeongwoo untuk di genggam.

"Kita harus memberi Jihoon-hyung ruang Jeongwoo. Dia terlihat lelah dan cemas." Setelahnya Haruto kembali berjalan, tentunya dengan Jeongwoo yang mengekor di belakang.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
119 [Hajeongwoo] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora