40 : 119

1.5K 219 38
                                    

Di waktu yang sama, Yoshi berhasil mendorong Haruto

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di waktu yang sama, Yoshi berhasil mendorong Haruto. Meraih pisau lipatnya sebelum menawan Jeongwoo yang mematung di tempat. Yoshi mengarahkan senjatanya di depan leher Jeongwoo yang tanpa sadar menahan nafasnya sendiri.

Jeongwoo berhasil mengunci Asahi di mobil dan berlari masuk untuk menyusul Haruto. Tidak memikirkan dirinya sendiri dan bahaya yang menanti. Jeongwoo hanya terlalu kalut akan ketakutannya sendiri mengenai keselamatan Haruto.

Sedang Haruto kini mengangkat kedua tangannya sendiri. Menatap ke arah Yoshi. Nafasnya terengah. "Aku menyerah." Lalu tanpa berpikir panjang menyerahkan dirinya sendiri.

"Aku akan benar-benar mengirimnya ke neraka jika kau berani maju satu langkah saja." Dengan perlahan, Yoshi membawa Jeongwoo mendekat ke arah sebuah laci.

Sebelah tangannya yang bebas sibuk mencari sesuatu di sana dengan sorot pandang yang fokus ke arah Haruto. Pria itu masih setia berdiri di tempatnya bahkan ketika Yoshi kini sudah menodongkan sebuah pistol ke arahnya.

"Hyung hentikan!" Suara Jeongwoo bergetar. Namun dibuat tetap meninggi untuk memberikan Yoshi peringatan.

"Kenapa? Setelah dia mati, kita akan menghabiskan malam panas bersama-sama." Yoshi tersenyum. Kali ini ia kembali menang.

"Menjijikkan! Kau penjahat! Aku membencimu hyung!" Jeongwoo kini memberontak. Membuat Yoshi sedikit kesulitan meski begitu fokusnya dibuat tetap ke arah Haruto.

"Diam!" Yoshi berteriak. Namun Jeongwoo tidak menunjukkan ketakutan sama sekali hingga berhasil membuat pisau di tangan Yoshi terjatuh.

Haruto yang melihat kejadian itu mengambil kesempatan. Melangkah pelan untuk mendekat. Gerakkannya sama sekali tak menimbulkan suara apapun. Namun Yoshi lebih dulu menyadarinya. Dengan segera pria berdarah Jepang itu mengarahkan senjata apinya tepat di kepala Jeongwoo.

"Beraninya kau." Yoshi menekan setiap katanya.

Haruto kembali terpaku di tempatnya. Maniknya terpejam sesaat sebelum berujar "Akan kuberikan keinginanmu." Netra elang itu kini kembali terbuka untuk menatap Yoshi. Seolah meyakinkan pria itu bahwa Haruto kini bersungguh-sungguh.

Dari balik punggungnya, Haruto mengeluarkan sebuah map cokelat. Jika Asahi telah mengamankan seluruh surat-surat yang memuat aset kekayaan Haruto, maka surat pembalikan nama tersebut masih ada di tangan Haruto sendiri.

Haruto mengeluarkan kertas tersebut dari map. Menunjukkan kepada Yoshi bahwa surat itu merupakan surat asli. Bukan sebuah jebakan belaka.

"Oho! Penawaran yang bagus!" Yoshi bersuara kembali. Tampak puas dengan apa yang Haruto tawarkan padanya.

"Tanda tangani itu segera!" Sebuah bolpoin dilempar oleh Yoshi dengan sebelah tangan dalam hitungan waktu yang begitu cepat. Pergerakan Yoshi kelewat gesit dan tanpa menunggu lama, Haruto dengan cepat menandatangani berkas tersebut. Kemudian menunjukkannya pada Yoshi yang tertawa kembali.

119 [Hajeongwoo] ✔Where stories live. Discover now