Part 37 : 119

1.2K 204 24
                                    

Jeongwoo masih bungkam kala dirinya ditarik untuk keluar dari ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongwoo masih bungkam kala dirinya ditarik untuk keluar dari ruangan itu. Bahkan ketika melewati Jaehyuk yang masih mengarahkan pistolnya ke tempat Haruto jatuh. Senjata api pria itu telah mampu mengirim satu pelurunya untuk menembus bagian tubuh Haruto.

Lalu ketika kesadaran menjemputnya, Jeongwoo berusaha untuk menghentikan langkah tergesa dari Yoshi. Namun pria kelahiran Jepang itu tetap melangkah tanpa niat berhenti.

"Hyung lepaskan tanganku! Biarkan aku memastikan keadaan Haruto!" Jeongwoo memberontak. Namun pemberontakan yang Jeongwoo berikan tidak mampu membuat Yoshi melepaskan cengkramannya.

"Haruto!" Teriakan histeris itu menggema di ruang tamu luas yang mereka lewati untuk mencapai pintu utama.

"Haruto!" Sekali lagi Jeongwoo berteriak sekencang mungkin. Berharap pria Watanabe itu akan datang menghampirinya dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

Sayangnya hingga Jeongwoo dipaksa masuk ke dalam mobil, Haruto tak kunjung datang. Jeongwoo masih setia memberontak hingga akhirnya terlelap kala Yoshi dengan sengaja membiusnya dengan sebuah sapu tangan yang telah di tetesi obat.

Setelahnya mobil yang mengangkut Yoshi serta Jeongwoo di dalamnya melaju keluar meninggalkan halaman luas dari satu lagi kediaman milik Haruto.

Seperti deja vu, Jeongwoo sekali lagi terbangun di kamar asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti deja vu, Jeongwoo sekali lagi terbangun di kamar asing. Kali ini penampilannya sederhana dengan warna gelap yang mendominasi. Tepat ketika memori tentang kejadian mengejutkan tersebut, Jeongwoo segera bangkit dari tempatnya berbaring.

Berlari keluar untuk kemudian dengan cepat menuruni setiap anak tangga dari rumah yang entah milik siapa. Namun kala netranya menangkap kehadiran Yoshi yang tengah duduk di sofa ruang tamu membuat Jeongwoo kini mengetahui pemilik dari rumah yang tak kalah luas dari milik Haruto.

"Kau sudah bangun?" Suara Yoshi mengalun lembut. Hendak menyentuh puncak kepala Jeongwoo namun laki-laki manis tersebut telah lebih dulu menghindar. Menghilangkan senyum yang tadinya Yoshi kembangkan.

"Antar aku untuk melihat Haruto hyung." Tatapan mata Jeongwoo lurus menatap manik hitam Yoshi.

"Tidak bisa." Dan jawaban Yoshi bukanlah sesuatu yang Jeongwoo inginkan.

119 [Hajeongwoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang