119 [Hajeongwoo] ✔

Part 39 : 119

Amukan kemarahan Yoshi membuat para bawahannya segera berpencar untuk menemukan Haruto serta Jeongwoo. Namun tak satupun dari mereka membawa kabar baik.

"Tidak berguna!" Sekali lagi suara tinggi Yoshi memenuhi ruangan. Lantas pria itu pergi untuk turut mencari.

Haruto menghilang dengan cepat. Namun jejak tubuh anak buahnya yang tidak bernyawa memberi Yoshi petunjuk jika Haruto baru saja melewati lorong ini. Ini adalah lorong menuju ke pintu keluar area belakang. Yoshi menampilkan senyuman. Kemudian memerintahkan anak buahnya untuk pergi ke area belakang gedung itu.

"Pergi ke titik keluar di belakang!" Dengan segera para bawahannya berlari mengikuti perintah sang atasan.

"Aku akan menangkap mu." Setelahnya Yoshi turut meninggalkan lorong tersebut.

Kumpulan pria berpakaian jas formal tersebut berlari menulusuri lorong untuk sampai ke titik keluar bagian belakang. Siluet sesorang terlihat di tembok dalam hitungan detik sebelum hilang di tikungan. Atas hal itu mereka kian mempercepat langkah, tidak ingin kehilangan jejak.

Tepat di penghujung lorong, bagian belakang gedung yang berupa seperti aula luas yang menjadi penghubung sebelum menuju pintu keluar yang nampak gelap gulita. Tidak ada penerangan sama sekali, membuat orang-orang Yoshi waspada.

Mereka telah siap dengan senjata di tangan. Berjaga-jaga akan kehadiran lawan yang dapat menyerang kapan saja. Lalu saat satu persatu lampu menyala, mereka tidak memiliki waktu untuk sekedar terkejut karena hujan peluru telah lebih dulu menewaskan mereka yang kini terbaring di lantai.

Seseorang yang berdiri di tengah-tengah kumpulan orang-orang berpakaian serba hitam menampilkan satu senyuman kemenangan. Merasa bangga karena telah berhasil mengecoh lawannya yang terlalu mudah untuk menjadi tandingannya.

Namun ketika menelisik korban-korbannya, senyum itu menghilang dengan cepat. Dengan segera kakinya dibawa untuk berlari. Menuju sang pimpinannya saat ini. Karena di antara tubuh tak bernyawa dari korbannya, Yoon Jaehyuk tidak dapat menemukan Yoshi diantaranya.

Di area depan, Jihoon menjadi yang memimpin. Suara tembakan menjadi musik pengiring dari tumbangnya banyak tubuh di gedung luas tersebut. Netranya dengan fokus menangkap para lawan sebelum pelurunya ditembakkan untuk membunuh mereka.