Part 2📍

42.1K 2.7K 84
                                    

Vote sebelum baca 🌟

"Nyebelin banget deh tuh cowok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nyebelin banget deh tuh cowok. Pengen gue bunuh aja rasanya." Umpat Erika ketika teringat sikap lancang Kelvin.

Gadis itu misuh-misuh sendiri sambil memakai bajunya. "Pokoknya besok gue langsung pulang ke kos aja biar gak ketemu cowok aneh itu lagi."

Setelah memakai baju, ia pun keluar dari kamar mandi. Tubuhnya terlonjak kaget kala melihat sosok Kelvin duduk di atas kasurnya dan melemparkan senyuman manis padanya. "Kemari lah, sayang. Gue udah nungguin Lo dari tadi."

Bulu kuduk Erika merinding mendengarnya. Refleks berlari ke arah pintu. Hendak keluar dari kosnya tapi sialnya, pintu malah terkunci.

"Kuncinya sama gue loh."

Erika sontak berbalik dan menatap Kelvin kesal. "Keluar dari sini!"

Kelvin beranjak dari kasur. Berjalan ke arah Erika seraya tersenyum manis. Senyuman yang membuat Erika merasa terancam.

Erika hendak menjauh dari Kelvin. Namun, sayangnya Kelvin malah menarik tangannya dan mengunci pergerakannya di pintu. "Gue udah susah payah masuk ke sini dan Lo ngusir gue gitu aja?" Tanyanya mengintimidasi, membuat Erika menelan saliva kasar.

"Siapa suruh Lo masuk ke kos gue? Gak ada 'kan?" Balasnya sok berani walau nyalinya mulai ciut.

Bagaimana mungkin nyalinya tak ciut jika berduaan saja dengan lelaki asing di dalam kos?

Terlebih lagi, semua teman kosnya sedang pulang kampung.

Erika benar-benar berdua dengan Kelvin di dalam kos.

"Santai aja, sayang. Gue gak akan gigit Lo kok." Kekeh Kelvin melihat tubuh Erika menegang kaku. Pria itu bahkan menepuk-nepuk bahu Erika seolah sedang menenangkan.

Akan tetapi, bukannya tenang. Erika malah menangis ketakutan. Tubuh Erika merosot ke bawah, lalu menyembunyikan wajahnya di lutut.

"Astaga! Kan gue udah bilang kalau gue gak akan gigit Lo. Kenapa malah nangis?" Decak Kelvin gemas. Pria itu ikut berjongkok dan mengelus pelan kepala Erika.

"Jangan nangis, sayang. Gue gak bakal ngapa-ngapain Lo kok. Gue ke sini karena kangen sama Lo."

Erika mengambil nafas dalam-dalam. Menata pikirannya yang sangat kacau akibat tingkah gila Kelvin.

Lantas, ia pun memberanikan diri menatap Kelvin. "Ketemunya kan bisa besok. Kenapa Lo malah maksa masuk ke dalam kos gue? Tingkah Lo ini kayak stalker tau."

Kelvin terkikik geli sembari menghapus air mata Erika. "Gue akui. Gue emang stalker."

Wajah Erika pucat pasi mendengar jawaban menakutkan Kelvin. "Sejak kapan?" Cicitnya.

"Sejak Minggu lalu." Jawab Kelvin tanpa beban. "Tapi tenang aja, gue udah tobat kok. Gue gak akan stalkerin Lo lagi karena setelah dipikir-pikir, lebih baik muncul langsung di depan Lo daripada memata-matai Lo kayak penguntit mesum."

Erika menggigit bibir bawahnya. Tak tahu harus bereaksi apa mendengar jawaban terus terang pria di hadapannya.

Ia takut tapi tak bisa lari. Berteriak pun percuma karena tidak ada siapapun di dalam kos.

Untuk sekarang, Erika hanya bisa pasrah dan memilih jalan yang paling aman, yaitu tidak melawan Kelvin.

"Kenapa harus gue?" Tanyanya pelan.

"Karena Lo gadis yang menarik perhatian gue sejak pandangan pertama." Sahutnya simpel.

"Gue gak mau kehilangan Lo. Gue mau selalu berada di sisi Lo dan menjadi orang yang dapat Lo andalkan."

Erika dibuat kehilangan kata-kata oleh jawabannya.

Erika semakin terdiam membisu ketika Kelvin menggendongnya.

"Makan dulu yuk. Gue udah beliin bakso kesukaan Lo." Ajaknya semangat. Mengabaikan reaksi syok Erika.

Bersambung....

Ngeri deh bayangin klw ada cowok kayak Kelvin di dunia nyata tapi seru banget Weh nulis yang kayak ginii😂

firza532

Kelvin: Possesive BoyWhere stories live. Discover now