Part 19📍

10.2K 857 10
                                    

Vote sebelum baca 🌟

Yeyy, bentar lagi buka puasa ya. Selamat berbuka ges
( ꈍᴗꈍ)

Erika melangkah dengan riang menuju kampusnya karena hari ini hari terakhirnya kuliah

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Erika melangkah dengan riang menuju kampusnya karena hari ini hari terakhirnya kuliah.

Sebenarnya, hari Selasa lah terakhir kuliah di peraturan kampus tapi ia sengaja mengambil jatah absen sebab selama ini dia selalu menghadiri perkuliahan.

Erika ingin pulang lebih awal lantaran banyak mahasiswa rantau yang sudah pulang kampung.

Jika saja Erika tidak tampil mikro hari ini, sudah pasti Erika pulang ke rumahnya dua hari lalu. Mengikuti Kana yang sudah pulang lebih dulu.

"Sayang."

Wajah cerah Erika perlahan memudar mendengar suara yang sangat dikenalinya. Ia berusaha mempercepat langkahnya tapi tetap saja dapat disusul oleh Kelvin.

"Bu guru cantik mau ngajar dimana?" Goda Kelvin melihat Erika berpenampilan guru.

Matanya menatap kagum Erika. Entah mengapa, ia merasa aura kecantikan Erika semakin menguar saat memakai baju guru.

"Bu guru sombong deh. Masa cuekin Kelvin." Pria itu berpura-pura sedih sehingga membuat Erika berdecak pelan.

"Ini masih pagi loh. Simpan dulu sifat nyebelin Lo." Omelnya.

Kelvin terbahak. "Duh, pas ngomel pun, ibu guru tetap cantik. Makan apa sih bu sampai secantik ini?"

"Makan orang." Sahut Erika ketus.

"Ohh, jadi itu rahasia kecantikan ibu. Tapi, jangan makan Kelvin ya, Bu. Kelvin masih ingin bersama ibu dan menjalani kisah cinta terlarang kita, Bu."

Drama pria tersebut membuat Erika geleng-geleng kepala sendiri. Kesal bercampur gemas.

"Nak Kelvin jangan salah paham pada hubungan kita. Sekali pun, ibu gak pernah menganggap kita menjalani hubungan loh. Bagi ibu, Kelvin itu sama seperti murid lainnya. Gak lebih daripada itu." Sahut Erika mengikuti permainan Kelvin.

"Setelah ibu merenggut kesucian Kelvin, ibu menganggap kita gak ada hubungan? Ibu sangat keterlaluan." Balas Kelvin tersakiti sedangkan Erika memukul lengan Kelvin gemas.

"Udah, udah. Jangan ganggu gue lagi. Gue mau ngafal materi dulu." Omel Erika lagi.

Pria tampan itu tertawa kecil melihat ekspresi jengkel gadis di sampingnya. "Materi Lo tentang apa, sayang?" Tanyanya kepo.

"Memahami dan menganalisis gagasan dalam paparan laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif." Jawab Erika sangat lengkap.

"Materinya mudah tuh." Cetus Kelvin.

"Memang. Tapi, yang gak mudah itu ngajarnya. Gue takut salah pas ngajar."

"Salah sedikit gapapa, sayang. Namanya juga belajar." Ungkap Kelvin mendadak bijaksana.

Erika menghela nafas gusar. "Tetap aja gue takut. Misalkan gue gak lulus, gimana tuh? Masa gue ngulang lagi? Gak bisa pulkam dong gue." Tuturnya resah.

"Lo mau pulkam? Kapan?" tanya Kelvin kaget.

"Hari ini."

"Yah, berarti kita LDR dong." Renggut Kelvin kecewa sedangkan Erika diam saja. "Jam berapa Lo pulkam, sayang?" Imbuhnya.

"Jam 4."

"Pulang sama siapa? Dan naik apa?"

"Sendirian. Naik Bus."

"Nanti gue anterin ke terminal." Putus Kelvin tanpa mempedulikan pendapat Erika.

"Gak usah." Seperti biasa, Erika tetap menolak mentah-mentah setiap kali ditawari bantuan oleh Kelvin.

"Tempatnya kan lumayan jauh, sayang."

"Gue bisa naik ojol." Tandas Erika.

"Gak, gue anterin pokoknya." Tandas Kelvin kekeuh pada keputusannya.

Erika memutar bola mata malas. Enggan menanggapi sifat keras kepala Kelvin.

"Oke? Ngerti, sayang? Nanti gue tunggu di depan kos Lo ya." Paksa Kelvin.

"Terserah." Sahut gadis itu pasrah sembari menguatkan diri sendiri.

'Sabar, Ka. Ini terakhir kalinya Lo ketemu dia kok. Setelah hari ini, Lo gak akan bertemu manusia menyebalkan ini lagi.' bisik batinnya.

Bersambung...

25/3/23

firza532

Kelvin: Possesive BoyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon