📌S2. Part 26

4K 294 12
                                    

Vote sebelum baca 🌟

‍‍‍PBM di sekolah Erika berhenti total dalam rangka menyambut kedatangan hari Kemerdekaan Indonesia ke 78

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

‍‍‍PBM di sekolah Erika berhenti total dalam rangka menyambut kedatangan hari Kemerdekaan Indonesia ke 78. Diganti dengan latihan paskibra, latihan drumband, dan persiapan pawai.

Masing-masing kelas mendapatkan pembagian baju adat 3 provinsi untuk pawai. Para siswa disuruh sekreatif mungkin dalam membuat atribut pawai.

Para guru juga tidak mau ketinggalan. Turut membuat atribut pawai. Menggunakan kotak bekas, karton, kain, dan kertas HVS sebagai bahan utamanya.

Guru-guru di SMA Erika mengajar membuat mahkota, topi, dan bendera merah putih menggunakan benda-benda tersebut.

Butuh waktu dua hari untuk menyelesaikan semua atribut. Bisa dibilang cukup cepat karena semua guru sangat bersemangat mengerjakannya. Dilanjutkan dengan latihan menari.

Pawai kali ini, para guru juga tak ingin kalah dari murid. Berniat ikut tampil untuk menyemarakkan pawai.

Namun, daripada memikirkan pawai, Erika lebih memikirkan keadaan tubuhnya sendiri.

Tubuhnya mendadak drop. Flu menyerangnya sejak bangun di pagi hari. Membuatnya tak bisa ikut upacara bendera. Juga menghancurkan rencananya menikmati acara agustusan bersama Kelvin.

Selalu saja begitu. Setiap rencananya pasti dihancurkan oleh takdir. Baik itu dulu maupun sekarang. Seakan dirinya tak diperkenankan takdir melalui hal tersebut.

Dulu, Erika pernah berniat menerima seorang pria karena pria itu mendekati kriteria idamannya tapi ternyata berbeda agama. Masih untung Erika belum menyukai pria itu sedikit pun. Masih wacananya saja untuk menerima karena ingin merasakan indahnya masa-masa berpacaran seperti novel bacaannya.

Pernah juga Erika berniat tebar pesona di awal kuliah, malah tumbuh jerawat besar di pipinya.

Erika juga sakit kala berniat tebar pesona di tempat Kampus Mengajarnya.

Lebih lucunya lagi, Erika pernah nyungsep di selokan saat hendak tampil sempurna di depan orang lain. Sebelum itu, matanya kemasukan parfum sehingga matanya perih dan merah.

Semua kesialan selalu menimpanya sebelum Kelvin datang di dalam kehidupannya. Kesialan itu sedikit berkurang setelah kemunculan Kelvin. Akan tetapi, sekarang takdir buruknya kembali berulah hari ini.

"Apa mungkin doa jodoh gue kencang banget sampai gue gak bisa tebar pesona di acara agustusan?" Gumamnya heran.

Erika memang berniat tebar pesona di acara sekali setahun itu. Kapan lagi dia bisa melihat para pemuda di kotanya?

Siapa tahu nanti ada yang lebih tampan dari Kelvin.

Ah, bukan berarti Erika akan berpaling. Erika ingin cuci mata saja. Erika ingin melihat cogan di dunia nyata.

"Ka, pacarmu ada di bawah. Buruan turun." Tiba-tiba saja sang ibu masuk ke dalam kamar. Mengagetkan Erika.

'padahal udah gue larang datang karena malu menunjukkan wajah kacau gue tapi dia tetap aja datang' dumel Erika dalam hati.

Kelvin: Possesive BoyWhere stories live. Discover now