34. (END)

39.5K 2.3K 296
                                    

"Zayn?" Maia dengan berhati-hati membuka kamar Mirza dan melihat sosok Zayn sedang duduk di lantai serta tubuhnya bersandar pada ranjang Mirza, yang sudah tertidur lelap, sambil memangku MacBook Air dengan earphone di kedua telinganya.

"Hey, hon.." Orang yang dipanggil pun langsung membuka earphone, meletakkan MacBook Air nya di lantai dan menyuruh Maia duduk di sebelahnya. Tidak butuh waktu lama untuk Maia menempatkan bokongnya di tempat yang Zayn maksud. "How's your day?"

Seminggu setelah pernikahan Brianna dan Michael, Maia dan Mirza pindah ke rumah Zayn di London, tempat yang sama saat Maia menjelang persalinannya dua tahun lalu. Dan hari ini, Zayn membiarkan Maia serta Shafaa berkeliling kota London, melakukan hal menyenangkan (baca : belanja), sementara Zayn menjaga Mirza seharian di rumah. "Tentu berjalan sangat menyenangkan.." Maia tersenyum. "Kau sedang apa sih?"

Zayn lalu mencabut flashdisk yang tertempel di MacBook Air nya dan menunjukkan pada Maia. "Maaf aku lancang tapi aku menemukan ini di lemari Mirza. Karena penasaran, aku pun membuka isinya. Ternyata ini rekaman suaraku saat mencampakanmu di Singapore dulu. Damn Maia, aku merasa sangat malu.."

Maia menyandarkan kepalanya ke bahu tegap Zayn. "Aku sudah memaafkanmu bahkan sebelum kau memintanya.."

Zayn pun melirik ke arah Maia dan mengecup keningnya singkat. "Walaupun pertemuan kita salah, aku menyayangimu sekarang, Maia.." Zayn menghela napas sebelum melanjutkan kalimatnya. "Aku tidak akan berbuat buruk lagi, aku janji.."

Maia menegakkan kepalanya dan mensejajarkan duduknya dengan Zayn. Kedua tangannya menangkup pipi Zayn. "Aku percaya padamu.." Bibir Maia pun menyentuh bibir Zayn dan Maia mengecupnya dengan penuh kasih sayang.

Bukan Zayn namanya kalau tidak mudah bernafsu akan sentuhan Maia. Bibir Zayn membalas kecupan Maia sambil tangannya menarik tubuh Maia agar makin mendekat. Tubuh Maia yang mungil itu pun sekarang sudah terjatuh di lantai dengan posisi Zayn diatasnya, bibir mereka masih bertautan.

"Zayn.. Sst! Ini kamar Mirza!" Bisik Maia saat bibir mereka terpisah.

"Kau yang memulainya, Nona. Kau harus bertanggung jawab.." Zayn menjelaskan juga dengan berbisik tepat di telinga kanan Maia yang membuat Maia merinding karena desahan Zayn memang selalu terdengar seksi dan menggoda.

Bukannya meneruskan aksi, Maia malah bangun dan kembali duduk yang membuat Zayn bingung. "Zayn, besok kita harus bangun pagi, bukan?"

"Lalu?"

"Bagaimana kalau kita tidur saja?" Maia sadar bahwa Zayn bukan tipe pria yang puas dengan permainan satu ronde, ini akan membuat mereka berdua kelelahan dan gagal bangun awal keesokan harinya.

"Huh, Maia. Padahal aku sudah merencanakan permainan lain untuk kita.." Dengus Zayn.

"Aw jangan marah, sayang. Mari kita ke kamar dan tidur, setuju? Ayolaaah.."

"Baiklah, Maia ku tercinta. Besok kita harus tampil se-fresh mungkin karena besok hari besar untuk kita.."

***

Hotel Bulgari London nampak ramai sejak pukul tujuh pagi. Ini pemandangan langka mengingat ini baru hari Rabu, bukan weekend, dan bukan sedang tanggal merah. Ternyata hotel bintang lima di kota London itu menjadi tempat pilihan Zayn untuk menggelar press conference perihal desas desus wanita misterius yang ramai dibicarakan di sosial media seminggu terakhir ini, karena terlihat mesra dengan Zayn, bersama seorang anak balita.

Seseorang mengambil gambar Zayn sedang menggendong Mirza dan merangkul Maia saat pesta pernikahan Brianna dan Michael, lalu mengunggahnya ke sosial media. Hal ini tentu menggemparkan dunia karena Zayn, sejak putus dengan Perrie, tidak pernah dekat dengan perempuan manapun.

WORDS ✖️ ZAYN MALIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang