WORDS ✖️ ZAYN MALIK

4.

Jam menunjukkan pukul 4 pagi. Tidak seperti Zayn yang tertidur nyenyak memunggungi Maia, Maia sedari tadi hanya duduk di tempat tidur sambil memeluk kedua kakinya. Selimut putih adalah satu-satunya barang yang menutupi tubuhnya.

Maia masih tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Zayn melakukan tindakan tidak senonoh padanya. Memang ini bukan pertamakali Maia berhubungan badan, tapi Maia bukan murahan yang mau tidur dengan siapapun. Bahkan Nate, mantan terakhirnya, harus rela menunggu 6 bulan pacaran sampai Maia mau menyerahkan tubuhnya.

Maia ingat apa yang ia ucapkan pada Brianna bahwa ia rela ditiduri oleh Zayn. Lalu airmata mengalir begitu saja.

'Aku tidak bersungguh-sungguh mengatakan itu.'

Zayn memang pria idola Maia, tapi sungguh, hanya sebatas idola. Maia tidak ingin lebih dari itu.

Maia menundukkan kepalanya dan mulai menangis. Rasanya dia berdosa besar pada Brianna. Barusan dia mengecek ponselnya pun terdapat 10 panggilan dari Brianna dan 20 pesan di WhatsApp yang juga dari Brianna.

"Hey shut up. Kau mengganggu tidurku!" Teriak Zayn mendengar Maia menangis. Tapi masih dengan posisi memunggungi Maia.

"Ma.. Maaf.." Maia pun menghapus air matanya.

"Kenapa kau menangis seperti baru kehilangan keperawananmu huh? I know you're not a virgin."

"Zayn I.."

"What? Sudah sana pulang."

Maia kaget akan ucapan Zayn barusan. Lelaki macam apa Zayn ini? Kurang ajar sekali! Dia benar-benar memperlakukan Maia layaknya pelacur!

Maia pun beranjak dari tempat tidur, memungut pakaiannya dan memakainya satu persatu. Dia mengambil tas selempangnya dan langsung menuju pintu.

"You're such a jerk! Aku menyesal mengidolakanmu selama ini!" Seru Maia sambil meraih gagang pintu.

"Whatever. Terimakasih telah menjadi pelampiasanku. Semoga harimu menyenangkan, Nona." Zayn masih menggulungkan badan di tempat tidur saat mengucapkan kalimat tadi pada Maia.

Maia melangkah keluar hotel dengan menahan tangis.

'Aku harus jelaskan apa pada Brianna? And Zayn Malik, for God's sake, I will stop adoring you.'