Compang-Camping

347 52 7
                                    

Perkataan Marlene barusan membuat Skyla terpaku. Ines lumpuh katanya. Rasanya itu terdengar tidak masuk akal sekaligus menyedihkan. Namun, Skyla bahkan tidak bisa berempati karena ujung heels Marlene menusuk lebih dalam ke punggung kakinya. Rasa perih yang muncul membuatnya tidak bisa berpikir jernih.

"Itu enggak mungkin," sanggah Skyla dengan suara lirih.

"Enggak percaya, kan?" Marlene memiringkan kepala. Senyuman kecut kini menghiasi bibir tipisnya. "Inesku yang rupawan jadi cacat sekarang dan semua itu gara-gara kamu."

"Itu kecelakaan."

"Kalau kecelakaan, kenapa juga gak jatuh dari lantai dua? Kenapa hanya Ines yang celaka?"

Skyla menggigit bibir ketika Marlene memutar heels sepatunya. "Aku jelaskan pun, kamu enggak akan percaya."

"Oke, aku akan dengarkan, coba jelaskan!"

"Ines yang awalnya mendorongku ke jendela, jadi dia jatuh karena kesalahannya sendiri."

"Jangan bohong!"

"Enggak, aku enggak bohong. Ines jatuh karena ulahnya sendiri."

"Aku bilang jangan bohong."

"Aku enggak bohong!" tukas Skyla tidak mau kalah.

"Tutup mulutmu!"

"Kubilang juga apa, kamu enggak akan mau dengar. Kebenaran itu pahit dan mengakui kesalahan itu menyebalkan. Paling mudah memang menyalahkan orang lain."

"Diam!"

"Kamu enggak suka kalau anakmu salah, harus aku yang salah, ya?"

"Aku bilang tutup mulutmu!"

"Ya, buatmu gak masalah kalau aku terluka asal Ines baik-baik saja. Kurasa kalau aku yang terluka, Ines tetap tidak akan bersalah. Dia akan tetap pakai topeng gak tahu malunya sama sepertimu."

"Tutup mulutmu atau kusobek bibirmu, Skyla!"

"Ya, Tuhan cukup adil, yang jahat yang kena karma. Anggap saja Ines sedang menelan dosanya sendiri."

"Aku sudah bilang, tutup mulut busukmu itu!"

Marlene kini merangsek ke depan. Tangannya terulur langsung ke leher Skyla. Melihat Marlene yang mulai brutal, Skyla bergerak mundur. Namun, gerakan Marlene lebih cepat. Tangannya kini menarik kerah pakaian yang dipakai Skyla.

"Sekali lagi kamu bicara omong kosong, aku akan bunuh kamu sekarang juga."

"Jadi, kamu mau bunuh aku sekarang?"

"Kenapa, Sky? Takut?"

"Lakukan saja, toh aku juga ingin mati."

"Kamu hanya menggertak."

"Lakukan saja sekarang!" Skyla menarik tangan Marlene dari kerah bajunya dan memindahkannya ke lehernya. "Cekik aku di sini, bunuh aku sekarang juga!"

"Kamu sudah tidak waras!" Marlene menurunkan tangannya dan kini mengangkat sepatunya dari kaki Skyla.

Sementara itu, Skyla bergerak maju. "Atau kamu mendorongku juga dari sini seperti yang kalian selalu bilang, aku mendorong Ines sampai dia jadi cacat. Lakukan hal sama padaku, buat aku cacat atau sekalian saja akhiri nyawaku!"

"Kamu gila!"

"Memang. Aku sudah gila makanya aku ingin mati. Jadi, lakukan sekarang sebelum aku berubah pikiran."

"Otakmu memang bermasalah."

Perempuan itu hanya mendengkus kemudian berbalik. Perempuan itu bergerak meninggalkannya. Skyla melirik meja belajarnya. Untung saja Marlene tidak merusak benda-benda di sana.

My Boyfriend For TodayWhere stories live. Discover now