Hampstead Library

779 110 14
                                    

My Boyfriend for Today cuma bisa dibaca di storial dan wattpad ya, Manteman. Selain itu maka itu bukan buku yang benar

===================================================


Ada dua kabar hari ini. Dua-duanya kabar baik. Meski begitu, perasaannya campur aduk ketika menerima dua kabar ini. Kabar pertama dulu, lamaran pekerjaan paruh waktu yang dikirimkannya di perpustakaan tua di pinggir kota akhirnya dibalas. Mereka meminta datang ke sana hari ini, mungkin untuk tes, wawancara atau semacamnya. Belum tentu diterima, tetapi setidaknya dia sudah memasuki satu tahap dalam usahanya mencari pekerjaan.

Saat Skyla hendak bersiap-siap pergi, kabar kedua datang. Kabar itu dikirimkan lewat pesan singkat. Pesan yang memberitahunya kalau Ines sudah sadar dari koma. Sebuah kabar menggembirakan karena akhirnya saudari tirinya itu terlepas dari bahaya dan mungkin akan segera sembuh. Ayahnya juga menambahkan dalam pesan itu kalau Skyla tidak perlu datang. Kalau memang tidak boleh menjenguk kenapa harus mengabari segala?

Menyebalkan.

Oke, memang harus sadar diri. Dia kan memang tertuduh mencelakai Ines saat itu padahal kejadiannya terjadi sebaliknya. Toh, dia sudah mencoba menjelaskan dan mereka semua memilih untuk tidak percaya. Jadi, Skyla hanya membaca pesan itu dan tidak berniat membalasnya.

Sebelum benar-benar pergi, Skyla menyambar botol ramuan. Dia akan meminumnya ketika urusan pekerjaannya selesai karena akan tidak lucu kalau pacarnya datangnya ketika dirinya masih disibukkan dengan urusan lain. Dia memelesat keluar dan melangkahkan kakinya dengan cepat karena jam kedatangan bus yang akan ditumpanginya sebentar lagi datang. Membuang waktu untuk menunggu bus berikutnya atau naik bus lain dengan rute yang lebih jauh jelas bukan pilihan yang tepat.

Bus nomor seratus dua yang ditumpanginya menurunkannya di halte yang ada di perempatan. Skyla harus berjalan lagi untuk mencapai Hampstead Garden Suburb Library, sebuah perpustakaan kecil yang menerima lamaran pekerjaan yang dikirimkannya beberapa waktu lalu. Matanya beberapa kali memandangi layar ponsel untuk memeriksa google maps lalu beralih memandangi jalanan untuk memastikan lokasi perpustakaan umum yang dicarinya. Agak aneh juga kalau lokasi perpustakaan yang ada di ruko dan terselip di antara deretan toko-toko. Pantas saja ada yang bilang kalau perpustakaan itu awalnya merupakan sebuah toko.

Skyla mengembuskan napas lega ketika akhirnya menemukan perpustakaan yang memang terjepit di antara toko elektronik dan tempat bimbingan belajar di dekatnya. Meski begitu, perpustakaan ini terletak di sudut jalan yang tenang. Lokasinya yang terpencil, tetapi tepat di perempatan mungkin akan membuat tempat ini meraih gelar sebagai perpustakaan paling kecil dan paling aneh di London.

Skyla tidak langsung masuk, dia berdiri di depan ruko yang berfungsi sebagai perpustakaan itu dan memperhatikan bagian depan perpustakaan yang unik itu. Di bagian kiri dan kanan merupakan jendela kaca dengan lebar sekitar empat puluh inci dan tinggi sekitar enam puluh inci. Kedua jendela depan itu bertautan dengan jendela yang ada di samping lorong untuk menuju pintu. Pintunya sendiri ada di bagian tengah, agak menjorok ke dalam hingga membuat bagian depan perpustakaan itu benar-benar berbeda dari yang lain. Dominasi warna perpustakaan ini cat putih dengan pola geometris yang teratur.

Setelah puas memandangi bagian depan perpustakaan itu, Skyla bergerak mendekat dan mendorong pintu. Suara lonceng bergema ketika daun pintu itu akhirnya terbuka. Buku-buku yang penuh sesak memenuhi ruangan langsung menyambut saat kakinya melangkah masuk.

"Permisi!" ucapnya.

"Halo, selamat datang!" sambut seseorang bersuara feminim dari arah kiri.

Skyla buru-buru menoleh karena belum menyadari ada seseorang di dekatnya. Seorang wanita berusia sekitar enam puluh tahun dengan kacamata tebal kini tersenyum padanya.

My Boyfriend For TodayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang