Hunter- Love Theft (1)

810 104 11
                                    

Maaf ya, lama. Sejak Senin lalu lagi nyariin kucingku yang hilang, berhubung aku termasuk babu kucing yang enggak bisa mikir kalau majikannya enggak ada, jadi mohon maaf sekali lagi.

First draft jadi pasti masih banyak kurangnya, jadi jangan sungkan nunjuk kalau ada yang perlu dikoreksi ya ^^

Selamat membaca, semoga suka ^^

======================================================


Wawancara tidak formal dengan Gemma berlangsung menyenangkan. Hal yang sama sekali tidak pernah diduga olehnya kalau ada seseorang yang begitu baik dan menyenangkan di dunia ini. Saking tidak percayanya, Skyla seringkali mencuri pandang ke arah wanita itu. Tetapi, hanya kebaikan dan ketulusan yang bisa dilihatnya dari sudut manapun. Dua hal yang hampir tidak pernah ditemuinya pada orang-orang di sekitarnya. Entah dirinya yang terlalu negatif menilai manusia lain serta dunia dan segala isinya atau memang begitu kenyataannya.

Namun, satu hal yang diyakini adalah dunia tidak terlalu berbaik hati padanya selama ini hingga membuatnya selalu berprasangka. Kalau memikirkan hal ini membuatnya jadi mengingat Kenneth. Pemuda itu mengajaknya untuk mencari kebahagiaannya sendiri. Tidak masalah kalau dunia jahat padanya, toh dirinya bahagia.

"Jadi, kamu bisa kerja di sini?" Suara Gemma membuyarkan lamunannya. Skyla buru-buru mendongak untuk menatap wajah wanita itu.

"I—ya, kalau Anda mengizinkan."

"Tentu saja, akukan memang perlu bantuanmu, Skyla."

"Perlu bantuanku," gumam Skyla pelan. Kata-kata Gemma membuat hatinya menghangat. Selama ini tidak pernah ada orang yang membutuhkannya, yang ada orang-orang itu hanya menganggapnya sebagai gangguan dan mengharapkannya hilang dari muka bumi.

"Iya, Sky." Gemma menegaskan. Penegasan yang membuat Skyla malu sendiri karena ternyata Gemma bisa mendengar kata-katanya.

"Terima kasih, Gemma."

"Sama-sama, Sayang."

Sayang katanya. Dan kata-kata itu ditujukan untuknya. Satu kata yang membuatnya mematung. Dia lupa kapan terakhir mendengar kata-kata itu. Skyla mati-matian menahan agar tidak mengulang kata-kata karena malu setelah ketahuan beberapa menit lalu.Padahal Gemma mengatakan dengan ringan seolah-olah kata sayang itu bukan hal besar. Seakan-akan Gemma memang menyediakan banyak stok cinta hingga bisa dibagi dengan siapapun secara sukarela.

"Nah, sebelum kamu mulai bekerja, aku akan tunjukkan ruangan di perpustakaan ini padamu."

Skyla mengangguk dan mengiyakan. Sebelum bangkit berdiri, dia menaruh cangkir teh ke atas tatakan dan menempatkan kembali ke dalam nampan. Baru setelah merasa semuanya sedikit lebih rapi, Skyla bergerak mengikuti Gemma yang masih menunggunya. Wanita itu kemudian menjelaskan bagian-bagian perpustakaan kecil yang akan jadi tempat kerjanya nanti. Buku-buku koleksi serta event-event kecil yang sering digelar bersama komunitas pembaca buku, sekolah atau penduduk sekitar.

"Jadi, banyak acara digelar di sini?" tanya Skyla di sela penjelasan Gemma.

"Iya, lumayan. Seperti acara membaca bersama dengan orang tua dan anak. Ada juga acara lomba seperti Summer Reading Challenge yang diadakan untuk anak-anak dan rutin dilakukan setiap musim panas."

Skyla mengangguk paham. Dia baru mengerti kalau ada banyak kegiatana di perpustakaan kecil yang ada di ruko ini. Pantas saja Gemma membutuhkan pekerja paruh waktu untuk menyelesaikan semua pekerjaan itu.

"Tapi, kamu tidak perlu khawatir. Tanpa acara-acara itu, perpustakaan ini hanya mengurusi soal peminjaman buku saja."

Skyla buru-buru mengibaskan tangan dan tersenyum. "Sama sekali tidak, Gemma."

My Boyfriend For TodayWhere stories live. Discover now