30_Final

252 12 0
                                    

Jaeyun menginginkan bahagia Heeseung, mengerah seluruh bagian dari dirinya untuk memberi kehidupan penuh bahagia di masa depan Heeseung sehingga dia melupakan waktu yang harusnya dia lewati bersama Heeseung. Dia mengatakannya sebagai kebodohan, tapi Heeseung memandang ini sebagai kehilangan.

Pun Jaeyun tidak lagi menemukan sosok Heeseung yang menegur dia saat dia melakukan salah, hanya melihat Heeseung menyalahkan diri. Tidak melihat Heeseung melempar kelakar menyegarkan, hanya mendapati Heeseung mendengar lelucon lain dari Jongseong atau Sunghoon. Heeseung-nya telah menghilang.

Maka, Jaeyun dapat mengatakan dirinya menyenangi hadir Jungwon pada kehidupan Heeseung, perlahan mengembalikan Heeseung yang dia kenal.

"Bagaimana seandainya aku menempati unit apartemenmu?" Tanya Heeseung mengisi ruangan

"Kau ingin menempati apartemenku?" Jungwon memindahkan arah pandangan dari bagian langit yang berlubang

"Aku memerlukan tempat lain selama bagian langit diperbaiki" Jelas Heeseung mendapat angguk setuju

"Tentu, kau dapat menempati apartemenku bahkan saat ini selesai diperbaiki" Jungwon membentuk senyum

"Kau mengajak aku hidup denganmu?" Balas ini menghantar Jaeyun pada ingatan yang jauh di masa lalu,

situasi dimana dia mengatakan dia ingin membeli apartemen dan menanyakan pendapat Heeseung, menerima balas ini yang dijawab angguk Jaeyun.

"Iya" Jungwon tidak memperlihatkan sulit dalam memberi balasan

"Oh," Heeseung menunjukkan diam, tidak terburu dalam merespon

"Kau tidak harus setuju" Khawatir dengan Heeseung yang berlama diam

"Saat ini, kita merupakan kekasih?" Pertanyaan Heeseung bukan sesuatu yang diduga

"Apapun yang kau inginkan" Tapi Jungwon menanggapi tanya ini dengan baik

"Tidak baik untuk terlalu memikirkan aku" Tegur Heeseung yang begitu menyenangkan untuk didengar

"Aku hanya menginginkan kau merasa nyaman" Balas Jungwon bukan sesuatu yang diingin Heeseung

"Kau pun harus memikirkan apa yang membuatmu nyaman" Balas Heeseung, menunjukkan tidak setuju

"Aku ingin menjadi kekasihmu" Jungwon mengatakan ini dengan senyum

"Aku ingin menjadi kekasihmu" Heeseung mengatakannya dengan suara yang lebih kecil

"Kau dapat menjadi kekasihku" Kata Jungwon, tentu dia tidak melewatkan kata Heeseung

"Tidak. Kau tidak menggoda atau mencandai aku" Kesal Heeseung, merasa lainnya bercanda.

Jungwon menyentuh tangan Heeseung, memberi tatapan sejenak sebelum dia merapatkan jemari tanpa penolakan dari laki-laki yang lebih dewasa.

"Aku mengatakannya dengan serius" Tentu Jaeyun pun melihat kesan serius Jungwon

"Aku, mengerti" Sosok Heeseung yang sulit dalam bicara mengenai perasaan dan romansa

"Heeseung-Hyung merupakan kekasihku saat ini?" Bibir Jungwon mempertahankan senyum

"Aku mengatakan, aku mengerti" Heeseung membalas, memiliki rona merah di wajahnya

"Kau menerima aku?" Jungwon tidak berusaha menghapuskan garis senyum dari bibir

"Iya" Jawab Heeseung, turut menempatkan senyum saat dia melihat bahagia Jungwon

"Terima kasih karena kau menjadikan aku paling bahagia di saat ini, Heeseung-Hyung" Bicara Jungwon hanya menunjukkan tulusnya

"Kau ingin melamar aku di saat ini?" Salah tingkah Heeseung sungguh menggelitik dalam pandangan Jaeyun

"Apakah kau ingin aku memberi lamaran?" Jungwon mengerut dahi seperti dia memikirkan ini

"Tidak, tidak. Kita masih memerlukan waktu" Lekas, Heeseung menanggapi

"Baik" Jungwon selalu bersedia untuk menyesuaikan kecepatan Heeseung

"Aku ingin mengatakan terima kasih padamu," Heeseung melurus tatap matanya, pada Jungwon yang memberi perhatian

Tersenyum selagi dia melanjutkan perkataannya, "karena aku kembali menemukan bahagia."

Heeseung telah menemukan kebahagiaan dalam hidupnya, bahagia yang diruntuhkan oleh Jaeyun dengan tindakan bodoh dan pikiran tidak panjangnya. Dan saat ini Jaeyun merasakan senang selagi dia menatap dua tangan yang melakukan taut, tak memperlihatkan satu akan melepas lainnya dalam waktu dekat.

Jaeyun mencemaskan andai dia sungguh merebut bahagia dari Heeseung, tidak dapat melihat dia menjalani kehidupan bahagia. Tapi saat ini dia menemukan Heeseung yang siap melanjutkan hidup dengan bahagia, bersama sosok yang mengembalikan indahnya dia seperti waktu lalu yang ada di ingatan Jaeyun.

Senyum Heeseung yang membuat dirinya jatuh hati untuk pertama kali, mengantarkan ketenangan yang tak pernah dia rasakan. Jatuh hati untuk terakhir kalinya.

= catatan

bagian penutup di ulangtahun kedua ENHYPEN, tapi masih ada pelengkap dari sisi Heeseung. penghujung pekan ini dituntasin kalo ngga ada halangan.

terima kasih kepada semua yang telah menemani perjalanan dari book ini selama hampir satu tahun.

sayang banget sama semua yang telah meluangkan waktu untuk membaca dan memberi dukungan selama ini. sekali lagi, terima kasih.

live happilyWhere stories live. Discover now