12

114 13 0
                                    

Jaeyun percaya diri dalam mengatakan dia memiliki kekasih yang begitu setia padanya tanpa peduli banyak orang suka dan ingin mendapatkan hati Heeseung, Jaeyun tidak yakin dirinya menyukai fakta ini.

Ingat dari berbulan lalu menghampiri Jaeyun, ingatan dimana Heeseung mengundurkan diri dari kerja karena seorang rekan kerja yang menyatakan suka padanya dan aktif melakukan pendekatan.

Pandangan Jaeyun menemukan Heeseung yang meraih ponsel di saku pakaian saat dia telah memasuki ruang apartemen.

"Jongseong," Heeseung lekas dalam memberi pangggilan saat dia tidak lagi mendengar nada tunggu dari sambungan telepon

"Ada apa?" Jaeyun mendengar serius Jongseong yang menyadari lekas Heeseung, mengkhawatirkan ada sesuatu yang terjadi

"Kau mengetahui apartemen yang memiliki harga rendah?" Tanya Heeseung dapat diduga oleh Jaeyun

"Apartemen dengan harga rendah?" Jongseong mengulang seperti dia tidak memiliki ide mengenai bicara Heeseung

"Seandainya tidak ada, mungkin rumah kos? Kamar sewa?" Menambah tanya saat Jongseong tidak memberi jawaban

"Heeseung, tenanglah" Kata Jongseong yang menemukan sikap tergesa dari Heeseung, sekalipun kata ini hanya percuma

"Aku ingin pindah" Kata Heeseung tidak mendapatkan balasan dari Jongseong hingga Jaeyun mendengar suara napas dihela

"Jungwon memberitahu dia masih suka padamu?" Kelihatan Jongseong telah menangkap situasi, menduga tepat sasaran

"Iya, dan aku memiliki kekasih" Jaeyun tidak meyakini dia senang untuk mengetahui betapa Heeseung setia pada dirinya

"Kau melarikan diri dari Jungwon" Jongseong mengambil simpul dan Jaeyun menemukan dirinya setuju pada simpul Jongseong

"Aku hanya mempermudah situasi untuk semuanya" Heeseung membalas, meyakini bahwa apa yang dia pikirkan adalah benar

"Mempermudah situasi untuk siapa? Untuk apa?" Kedengaran seperti Jongseong merasakan tidak habis pikir dengan Heeseung

"Memudahkan Jungwon melepas perasaannya, dan setiaku pada Jaeyun" Heeseung menjawab seperti ini merupakan jawaban jelas

"Ini bukan seperti Jaeyun hanya meninggalkanmu untuk kerja di negeri lain" Jongseong mengatakan ini dengan tidak habis pikir

"Aku tidak memahamimu" Kening Heeseung mengerut tidak senang, tak dapat memahami apa yang dikatakan Jongseong

"Kita ada di halaman yang sama. Aku tidak memahamimu, Hyung," Balas Jongseong, masih memiliki nada tidak habis pikir

"Jungwon tidak melepas perasaan bahkan saat kau hilang dan tidak memiliki kabar," Melanjutkan sebelum Heeseung berkata

"dan Jaeyun memintamu untuk bahagia, dia ingin kau hidup dengan bahagia," Kata Jongseong tidak mendapat balasan

"saat ini kau berusaha melarikan diri, dan aku tidak yakin kau melarikan diri dari apa." Kedengaran Jongseong sungguh tak habis pikir

"Kau tidak paham" Heeseung menggunakan suara kecil saat dia memberi balasan pada Jongseong, Jaeyun mendengar hela napas

"Apa yang tidak kupahami, Heeseung-Hyung?" Berkata dengan tenang, tahu penekanan bicara bukan apa yang diperlukan saat ini

"Aku sungguh menyayangi Jaeyun" Kata Heeseung tak mendapat balas, dan Jaeyun memikirkan lelah Jongseong di sisi lain

"Aku tahu, aku memahaminya" Jongseong memiliki lelah namun dia memahami Heeseung seperti Heeseung memahami dirinya.

Tapi setahun ini, Heeseung hanya terpaku pada Jaeyun yang meninggalkannya dan tidak henti menyalahkan diri mengenai pergi.

"Kau akan membantuku seandainya kau paham" Balas Heeseung, tidak memasalahkan dirinya terjebak dalam bayang Jaeyun

"Hyung, Jaeyun pergi namun kau masih disini. Kau harus hidup" Kata Jongseong memiliki nada sedih, mendekati permohonan

"Aku hidup, Jongseong" Jaeyun melihat Heeseung, tidak meyakini dia dapat mengatakan hal yang sama mengenai sang terkasih

"Heeseung, jalani hidupmu dengan bahagia. Bukankah Jaeyun ingin kau bahagia?" Kata ini hanya menemukan diam Heeseung.

Jaeyun mengetahui Heeseung akan melakukan apapun untuknya seperti dia sedia melakukan apapun untuk Heeseung seandainya ada yang dapat dilakukan, tapi Jaeyun tahu Heeseung merasakan berat.

Mendengar Jongseong mengatakan Heeseung untuk memikirkan ini sekali lagi sebelum memutus panggilan, menjatuhkan sunyi pada unit apartemen dimana Jaeyun hanya melihat Heeseung berdiam.

= catatan

bukan berhubungan sama book ini, rasanya seneng ngeliat anak-anak menangin Bonsang sama Best Performance di SMA.

terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membaca book ini.

live happilyWhere stories live. Discover now