02

376 35 2
                                    

Heeseung terjaga, mengumpulkan kesadaran dengan menatap langit ruang perawatan yang memiliki dominasi putih. Matanya melihat Sunghoon yang duduk di sisinya dan Jongseong lelap di sofa.

Jaeyun pikir dia akan merasa lega saat Heeseung terjaga, namun dia tidak menemukan cahaya pada mata indah Heeseung hingga dia masih menyimpan ketakutan mengenai apa yang ada dalam pikir.

Mata Sunghoon meninggalkan ponsel di tangan, menyadari Heeseung telah bangun hingga dia meluruskan posisi duduk.

"Kau merasa baik?" Sunghoon memberikan tanya, matanya memperhatikan Heeseung dengan tatapan serius

"Iya" Heeseung menjawab, tidak memiliki emosi seperti matanya tidak memiliki cahaya dan ini bukan hanya menakuti Jaeyun

"Hyung," Nada Sunghoon memberitahu dia pun memiliki khawatir mengenai sosok Heeseung, tidak yakin untuk mengatakannya

"Aku merasa baik, Sunghoon" Kata Heeseung seperti dia ingin meyakinkan laki-laki yang lebih muda untuk tidak khawatir,

hening di ruangan seperti Sunghoon tahu Heeseung tidaklah baik namun tidak menemukan dirinya dapat mendorong lebih jauh,

melihat Heeseung yang tidak menginginkan percakapan ini dilanjutkan dan memilih untuk melari pandangan pada arah lain.

"Kau membutuhkan minum?" Maka Sunghoon memindahkan bicara dan meraih gelas yang ada di meja sisi tempat tidur

"Um" Merupakan balasan saat Heeseung tak ingin mengiyakan, namun merasa buruk untuk menyampaikan penolakan

"Aku akan membantumu" Sunghoon meninggalkan bangku saat dia menyadari kesulitan Heeseung untuk mendudukkan diri

"Terima kasih" Kata Heeseung saat dia telah mendudukkan diri, memiliki satu gelas yang ditempatkan diantara dua tangan

"Bukan masalah" Balas Sunghoon seraya mendudukkan diri, tanpa sengaja menghasilkan suara keras dari gesekan bangku

"Heeseung-Hyung telah terjaga?" Perhatian dipindahkan pada Jongseong yang membuka mata, menyadari duduk Heeseung

"Kau terbangun dengan mudah" Komentar Heeseung saat Jongseong ada di sisi tempat tidurnya, memiliki tatap khawatir

"Sejujurnya aku tidak tahu aku tertidur" Iya, Jaeyun dapat melihat Jongseong yang tidak ingin melepaskan tatap dari Heeseung

"Maaf" Heeseung menempatkan gelas pada meja, mengulurkan tangan pada Jongseong dan membuat Sunghoon menyingkir

"Tidak. Ini bukan kesalahanmu" Jawab Jongseong, menolak ungkapan maaf dari teman dekatnya selama bertahun-tahun

"Dan ini bukan kesalahanmu" Kata Heeseung dengan tenang, tahu Jongseong akan menyalahkan dirinya sendiri

"Seharusnya aku menghubungimu," Seakan Jongseong tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Heeseung

"menanyakan keadaanmu," Jongseong masih menyalahkan dirinya seraya melihat perban di tangan Heeseung

"bukan hanya memikirkan kencanku," Mata Jongseong tidak meninggalkan perban yang menjadi gelang sang teman dekat

"Hei, hei. Ini bukan salahmu" Berusaha menarik Jongseong untuk memberi pelukan, Heeseung berkata saat dia telah berhasil

"Aku merupakan teman yang buruk" Jongseong merutuki dirinya seraya membalas peluk yang diberikan oleh Heeseung

"Tidak. Kau merupakan teman paling baik, Jongseong" Heeseung melakukan geleng sebelum dia mengatakan ini

"Kau selalu bahagia dan mengingat tanggalmu dengan Jaeyun, dan aku selalu tahu," Sesal Jongseong ditemukan dalam bicara

"tapi aku melupakannya di tahun ini." Jongseong sungguh menyesal karena dia melupakan tanggal penting bagi Heeseung

"Bukan salahmu kalau kau melupakan ulang tahun dari hubungan aku dan Jaeyun" Heeseung menunjukkan sikap menenangkan

"Tapi kau hanya merayakannya seorang diri, dan itu menyakitkan" Kata Jongseong, menjatuhkan airmata karena tahu Heeseung

"Aku pernah melewatinya sebelum ini" Heeseung berkata seakan ini bukan masalah, tapi Jaeyun tak melewatkan airmatanya

"Maaf" Betapa Jaeyun ingin memohon maaf, mengetahui dia memiliki salah tak terhitung pada laki-laki manis kesayangannya.

Heeseung menangis karena dirinya, bukan pertama kali di ruang perawatan ini, bukan pertama kali di batu nisan. Jaeyun meyakini Heeseung menangis saat mereka memiliki selisih paham.

Jaeyun mementingkan pekerjaan dan mengabaikan lainnya, Heeseung yang mencemaskan kesehatan Jaeyun. Dengan laku buruk Jaeyun, kenapa Heeseung memutuskan untuk tetap suka?

= catatan
    terima kasih karena meluangkan waktu untuk membaca book ini.

live happilyHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin