28

85 9 0
                                    

Jaeyun sadar Sunghoon pun tak mudah dalam menerima kepergian dirinya, masih menemukan kesan tidak mudah pada wajah teman saat melihat namanya. Tangan Jongseong enggan melepas tangan Sunghoon, memberi kekuatan pada sang kekasih.

Kembali mengarahkan matanya pada Heeseung yang mendiamkan mata pada namanya, dan Jaeyun tidak mengetahui apa yang ada dalam pikiran lainnya. Tapi Heeseung membentuk senyuman kecil dan Jaeyun tidak menemukan suatu kekhawatiran.

Tak tahu sedari kapan Sunghoon memberi perhatian pada Heeseung, tapi Sunghoon menajamkan sorot mata seperti dia tengah berpikir serius.

"Kau hidup dengan baik" Sunghoon mengatakan ini, masih memiliki kesan serius di wajah

"Maaf" Heeseung tidak melupakan situasi dimana Sunghoon marah pada dirinya

"Tidak. Aku yang meminta maaf" Tapi Sunghoon serius dengan apa yang dia katakan di saat ini

"Kau, menginginkan aku hidup dengan baik?" Heeseung memiliki tak paham dalam bicaranya

"Tidakkah Jaeyun menginginkan hal yang sama?" Sejenak Sunghoon menjatuhkan lirik, "Pun Jongseong."

Jongseong mendengus, sementara Heeseung masih memiliki tidak paham, "Kau tidak marah?"

"Aku tidak pernah marah padamu," Sunghoon mengambil jeda, "aku hanya tidak menerima situasi."

Heeseung melakukan angguk karena dia memahaminya, "Situasi ini bukanlah situasi yang mudah."

"Melihatmu di saat ini, aku mengingat masa dimana Jaeyun bahagia dan jatuh cinta padamu" Mata Sunghoon lurus

"Jaeyun-ie selalu jatuh cinta padaku" Balas Heeseung menggelitik sudut bibir laki-laki yang lebih dewasa

"Aku tidak dapat membantahnya" Setuju Sunghoon dengan senyum kecil pada bibirnya

"Aku bahagia saat dia memperlihatkannya, kau tahu?" Komentar Jongseong dipahami lainnya

"Jaeyun di masa akhirnya, bukan sosok yang mudah disukai" Pun Sunghoon memberi penegasan

"Aku tidak memikirkannya" Heeseung menanggapi komentar sang teman maupun teman Jaeyun

"Dia masih Jaeyun dalam pandanganmu" Jongseong memahami apa yang dirasakan sang teman

"Mereka menyukai satu sama lain dengan perasaan yang besar" Sunghoon memiliki sendu di wajah

"Tapi, semua hanya ada di masa lalu" Jongseong merapatkan jemari pada tangan Sunghoon

"Saat ini, kau memulai kehidupan yang baik" Kata Sunghoon dengan menatap Heeseung

"Aku selalu menjalani kehidupan yang baik" Perkataan Heeseung mendapat dengus Jongseong

"Kau melakukan dua percobaan yang membuat tubuhku menggigil dengan takut" Tak tahan untuk tak memberi balas

"Dan Jaeyun tidak akan menyenanginya andai dia tahu" Sunghoon menambahkan kata sang kekasih

"Jaeyun-ie akan senang pada saat ini?" Heeseung melempar tanya, melihat nama Jaeyun di batu nisan

"Kau pun tahu, dia senang saat kau merasa senang" Kata Sunghoon merupakan hal yang diketahui lainnya

"Benar" Tidak ada yang dapat memberi bantahan pada perkataan ini

"Kekasihmu tidak datang?" Tanya Sunghoon mengambil perhatian Heeseung

"Dia belum menjadi kekasihku" Heeseung menunjukkan malu saat dia memberikan balas ini

"Belum?" Sunghoon meninggikan alis, meragu dengan jawab yang diberikan oleh Heeseung

"Kami belum menjadi pasangan kekasih" Heeseung menunjukkan malu yang sungguh manis,

seperti cerita Jongseong mengenai Heeseung di masa pendekatan Jaeyun dengannya, menjadi malu dan salah tingkah kapanpun orang membahas kedekatan mereka.

"Tapi kau pikir kalian akan menjadi pasangan kekasih?" Jongseong melemparkan tanya yang menerima angguk kecil

"Aku dapat memikirkannya" Heeseung menjawab, menyelisihkan tatap mata diantara Jongseong dan Sunghoon.

Sunghoon mendiamkan diri dengan membalas tatap mata Heeseung selama beberapa saat, dia tengah menimbang apa yang dia hendak katakan.

"Kuharap dia masih membuatmu tersenyum sebagai kekasih" Kata Sunghoon, akhirnya.

Heeseung hanya menanggapinya dengan senyuman kecil, tidak lagi memiliki kata selain 'sampai jumpa' saat matahari mulai menjadi terik dan lainnya memutuskan pulang. Bibirnya hanya rapat dalam perjalanan pulang.

Tapi Jaeyun melihat dia menghentikan sikap diam saat pandangan menemukan Jungwon, melihat laki-laki yang lebih muda menempati perhentian bis dan melemparkan senyum seperti sambutan karena dirinya telah kembali.

= catatan

udah lama duo park ngga terlihat di book ini, dan aku pikir perlu untuk memperbaiki hubungan mereka (lebih utama, hoon sama hee) menjelang penutupan ini, supaya berasa lega.

terima kasih karena telah membaca dan memberi dukungan untuk cerita ini.

live happilyWhere stories live. Discover now