09

154 16 0
                                    

Heeseung tidak selalu mewarnai rambutnya tapi Jaeyun selalu menjadi pertama yang memberi pujian saat dia meninggalkan salon, meyakinkan betapa dia mengagumkan saat Heeseung meragu.

Jaeyun tidak pernah memikirkan Heeseung kelihatan buruk dan harus mempertanyakan penampilan, tapi dirinya akan ada di sisi Heeseung untuk memastikan Heeseung tahu dia begitu mengagumkan.

Bahkan Jaeyun memikirkan Heeseung mengagumkan saat dia tidak mengetahui warna rambut sang kekasih pada saat ini.

"Kau tidak buruk" Jongseong ada di sisi Heeseung, memuji dengan sikap jujur dan bukan menunjukkan laku yang berlebihan

"Bagaimana pendapatmu?" Tanya Heeseung pada Sunghoon yang mendudukkan diri di sisi lain, berhadapan dengan Jongseong

"Bagus" Mata Sunghoon memperhatikan Heeseung sebelum dia mengangguk, menunjukkan ibu jarinya untuk meyakinkan

"Aku dapat bergabung?" Jaeyun mengenali suara ini, mendengar sepanjang hari pada dua hari yang lalu

"Jungwon," Sunghoon menyambut laki-laki yang lebih muda, namun tatapnya memperlihatkan tidak yakin harus melakukan apa

"Kau dapat bergabung" Heeseung memberi jawab pada Jungwon hingga lainnya dapat menempati sisi Sunghoon

"Oh," Mata Jungwon membuka dengan lebar saat dia menyadari penampilan baru Heeseung, menunjuk pada surai kehijauan

"Jelek?" Rendah diri Heeseung sering dihadapi Jaeyun namun tidak memiliki arti dia merasa biasa dengan ini,

sedih karena Heeseung tidak dapat menatap dirinya sendiri seperti Jaeyun memberi tatapan penuh pemujaan,

marah karena dia merasa dia belum menghujani Heeseung dengan kasih yang layak didapatkannya.

"Hyung, aku tidak memikirkan kau dapat menjadi jelek" Jungwon memberi jawaban dengan sikap tenang lagi penuh kesungguhan

"Kau pikir ini bagus?" Bahkan dengan sikap meyakinkan Jungwon, Jaeyun masih mendengar Heeseung yang melempar tanya

"Iya. Kau kelihatan mengagumkan" Paham dengan laku Heeseung, Jungwon membalas dengan tenang lagi tatap bersungguh

"Mengagumkan seperti kata yang besar" Heeseung memiliki tidak setuju dengan pilihan kata yang digunakan oleh Jungwon

"Kau menakjubkan" Jungwon membentuk senyum seperti anak laki-laki yang jahil selagi dia mengganti pilihan kata,

menemukan kesan ringan dalam katanya namun Jaeyun paham dia bersungguh mengenai apa yang dikatakannya

"Jungwon, aku tidak menakjubkan" Bibir Heeseung memiliki senyum, meski dia tidak percaya pada kata Jungwon

"Aku tidak yakin apa warna dari rambutmu, tapi aku meyakini kau menakjubkan" Katanya menggelikan, tapi Jaeyun memahaminya

"Kau sedang mendekatinya?" Tanya Sunghoon menghancurkan suasana baik diantara percakapan Jungwon dan Heeseung

"Aku tahu kau bodoh, tapi tidak dalam tahapan ini" Jaeyun tertawa saat dia tidak melewatkan gumam bernada kesal Jongseong

"Jungwon hanya menunjukkan sikap baik" Balas Heeseung, tidak memiliki kesan canggung atau meragu dengan katanya

"Tidak peka" Jongseong menggumam dan Jaeyun menertawakan dirinya memiliki pikiran seperti teman akrab dari Heeseung

"Benarkah?" Sunghoon menunjukkan ragunya pada balasan Heeseung, melihat Jungwon yang mengangguk tanpa alasan

"Sunghoon, makan" Tangan Jongseong menempatkan piring dengan potongan daging yang telah matang depan Sunghoon

"Aku pikir kau akan memberi bagian pertama pada Heeseung-Hyung" Kata Sunghoon, matanya menunjukkan dia tidak paham

"Makan" Mata Jongseong memberitahu dia tidak menginginkan balas yang menandakan penolakan dari kekasihnya

"Kau mengunjungi rumah makan seorang diri?" Heeseung melihat Jungwon, memiliki tawa kecil karena Sunghoon dan Jongseong

"Aku sebelumnya memiliki janji dengan teman" Jungwon berkata, Jaeyun menyadari dia melirik matanya pada sisi lain.

Jaeyun menduga Jongseong pun tidak ingin Heeseung bersedih dalam waktu yang lebih panjang, mengatur pertemuan dengan Jungwon yang memperlihatkan dia masih memiliki perasaan pada Heeseung.

Jaeyun mengharap Heeseung dapat menyukai Jungwon seperti dia melihat Jungwon sungguh menyukai Heeseung, meski dia merasa Jungwon masih memiliki perjalanan panjang untuk mencapainya.

= catatan

karena susah nemu foto yang berlimaan, jadi aku pilih foto yang ada Daniel si baru lulus SMP.

aku ngga sabar buat menuliskan momen yangsseung, tapi aku ngga yakin kapan pendekatan bisa dimulai.

terima kasih karena telah membaca book ini.

live happilyWhere stories live. Discover now