13

116 11 0
                                    

Seandainya Jaeyun menerima tanya mengenai kurang Heeseung, dia akan menemukan sulit dalam memberi jawaban dan hanya bicara mengenai Heeseung yang tidak pandai mengatur waktu istirahat.

Ini merupakan waktu panjang dari terakhir Heeseung memburu diri di pagi hari, biasa melelapkan diri sebelum pukul dua belas malam seperti kebiasaan Jaeyun saat belum larut tenggelam dalam kerja.

Heeseung mendiamkan diri dengan canggung, dan Jaeyun menyadari Jungwon yang mengunci pintu dari unit apartemen.

"Heeseung-Hyung," Kentara bahwa Jungwon memilah kata yang seharusnya dia gunakan, tidak yakin mengenai laku berikutnya

"Pagi" Heeseung memberikan sapa pada laki-laki yang lebih muda, menunjukkan sikap seperti tidak ada yang terjadi di malam lalu

"Pagi. Aku minta maaf mengenai perkataanku semalam" Kata Jungwon seakan dia tidak akan memiliki berani kalau tak berkata saat ini

"Tidak perlu dibicarakan" Kata Heeseung tanpa menaruh senyum di wajahnya, menunjukkan dia masih tidak bersenang hati

"Aku sungguh meminta maaf" Jaeyun mengetahui Jungwon bersungguh dengan permintaan maaf, sungguh merasa buruk

"Tidak mudah untuk menunjukkan sikap tidak ada yang terjadi saat kau membahasnya" Heeseung berkata

"Maka, jangan menunjukkan sikap tidak ada yang terjadi" Balas Jungwon, menginginkan Heeseung menunjukkan sikap terbuka

"Aku marah padamu" Kata Heeseung tanpa meluruskan tatap pada laki-laki yang lebih muda, menunjukkan marahnya

"Kau berhak marah padaku" Jungwon memiliki sikap seperti dia sungguh memahami kemarahan Heeseung, hanya menerima

"Jaeyun-ie sungguh penting bagiku" Sejujurnya Jaeyun meyakini Heeseung telah mengatakan ini dengan jelas pada malam lalu

"Aku memahaminya" Bibir Jungwon memiliki senyuman tipis, tidak menemukan hal yang dapat dia lakukan mengenai ini

"Perkataanmu sungguh tidak menyenangkan untuk didengar" Heeseung mengerutkan dahinya dengan dalam, tidak senang

"Aku tahu. Aku tidak henti menyalahkan diriku dari semalam" Napas dihela oleh Jungwon dengan perasaan berat

"Kau tidak harus menyalahkan dirimu" Heeseung, tidak ingin orang lain merasa buruk sekalipun melakukan salah pada dirinya

"Apa yang harus kulakukan?" Mata Jungwon mengarah pada Heeseung yang tidak berusaha mempertemukan tatap mereka

"Bersikap seperti tidak ada yang terjadi" Jawab Heeseung seraya memaku pandangannya pada lantai, hanya melihat sepatunya.

Sesaat tidak ada yang mengatakan apapun diantara keduanya, Jaeyun menemukan sikap tidak mudah pada wajah Heeseung maupun Jungwon.

"Kau akan merasa baik seandainya aku bersikap tidak ada yang terjadi?" Tanya Jungwon pada beberapa waktu setelahnya

"Iya" Heeseung memberi jawaban dengan sikap yakin, membuat Jungwon mengangguk seperti dia dapat memahaminya

"Kau merasa nyaman seandainya aku bersikap seperti aku tidak berkata apapun dan menjaga jarak?" Tanya Jungwon, memastikan

"Iya" Nada bicara Heeseung menjelaskan dia merasa pasti dengan jawaban yang diberikan pada laki-laki lebih muda darinya

"Bukan sesuatu yang asing. Aku pikir aku dapat melakukannya" Jaeyun menyadari kesan tidak mudah dalam senyum Jungwon

"Heeseungie-Hyung" Mata Jaeyun melihat Heeseung yang diam, sementara Jungwon mulai mengambil langkah untuk pergi

"Jungwon," Heeseung merapatkan tangan pada tali tas yang ada di bahunya, melihat Jungwon yang menghentikan langkah

"aku tidak dapat menerima ungkapan perasaan saat ini," Kata Heeseung saat Jungwon kembali memberi tatapan pada dirinya

"tapi bisakah kau mendekat dengan perlahan?" Tidak mudah, namun Jaeyun menemukan Heeseung ingin mengusahakan ini

"Aku pikir," Kerutan di wajah Jungwon memperlihatkan dia memiliki cemas untuk sesaat, "aku dapat melakukannya."

Jaeyun memahami ini merupakan situasi baru bagi Heeseung maupun Jungwon, namun Jaeyun ingin percaya keduanya akan melakukan usaha dengan baik dan mereka dapat bahagia.

Sungguh mengharapkan Heeseung tidak menyesali situasi saat dia berdiam dalam jalan menuju tempat kerja, tidak lagi menarik diri dari kehidupan dan memilih diam di bawah bayang Jaeyun.

= catatan

karena satu dan lain hal, semangatku lagi berkurang buat menulis dan update book ini.

terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membaca.

live happilyWhere stories live. Discover now