14

95 10 0
                                    

Jaeyun memikirkan masa lalu yang diceritakan Heeseung dimana Jungwon tidak henti mengikuti dia seperti dia adalah anak ayam dan Heeseung merupakan induk, selalu ada dalam posisi yang begitu dekat dengannya.

Mungkin Jaeyun masih memiliki pikiran mengenai masa lalu hingga dia memikirkan Jungwon akan aktif dalam mendekati, seperti mengirimkan banyak pesan dan menghampiri Heeseung yang ada di tempat kerja.

Tapi Jaeyun hanya menemukan Jungwon di pagi berikutnya, memindah pandangannya dari wajah mengantuk Heeseung.

"Pagi, Jungwon" Tangan Heeseung menggosok mata kiri seperti tindakan ini dapat menghilangkan rasa kantuk yang memberatkan

"Pagi" Jaeyun melihat Jungwon yang memperhatikan, tangannya melakukan gerak seperti dia ingin meraih tangan Heeseung

"Aku tidak pernah melihatmu sepagi ini" Saat ini tangan Heeseung menggosok mata kanannya

"Iya, ada sesuatu yang perlu kulakukan" Jungwon meraih tangan Heeseung pada akhirnya, menghentikan gosoknya

"Oh" Heeseung belum mengumpulkan sadar dengan benar, Jaeyun menemukannya sebagai pemandangan lucu

"Oh?" Bibir Jungwon yang membentuk senyum memberitahu Jaeyun bukan satu-satunya yang memiliki pikiran ini

"Iya. Oh" Mata Heeseung memiliki sorot polos saat dia menatap Jungwon, menimbulkan tawa kecil dari lainnya

"Oh" Mengulangi apa yang dikatakan oleh Heeseung, Jungwon meloloskan tawa kecil yang mendapat perhatian Heeseung

"Apakah ada yang lucu dariku?" Tahu Jungwon hanya melihat dirinya sedari tadi, Heeseung melemparkan tanya

"Iya" Kepala Jungwon melakukan angguk untuk membenarkan tanya dari Heeseung, menimbulkan kerut dahi Heeseung

"Tidak ada yang aneh dari wajahku" Heeseung mengatakan ini saat dia meraih ponsel dan menyalakan kamera depan

"Aku tidak mengatakan, ada yang aneh dari wajahmu, Hyung" Kentara bahwa Jungwon menahan dirinya dari tersenyum geli

"Kau mengatakan ada yang lucu dariku" Kata Heeseung mendapat angguk membenarkan dari Jungwon

"Benar. Aku setuju saat kau mengatakan ini" Jungwon mengguna lisan untuk menyetujui perkataan Heeseung

"Tapi tidak ada yang aneh?" Mata Heeseung melihat kamera depan yang dibiarkan terbuka, sekali lagi memastikan

"Tidak," Mata Jungwon berlama pada Heeseung seakan berusaha menemukan cela darinya,  "tidak ada yang aneh."

"Bagus" Puas dengan apa yang dilihat dari kamera depan dan kata Jungwon, Heeseung kembali menyimpan ponsel

"Hyung, kau memiliki waktu untuk meminum kopi?" Tanya Jungwon seraya memasuki pintu lift yang terbuka

"Aku pikir aku memiliki waktu" Heeseung menunjukkan ekspresi berpikir sebelum dia memberi jawaban

"Kau mengetahui kedai kopi yang dekat?" Pertanyaan Jungwon membuatnya menerima tatapan tidak percaya dari Heeseung

"Kau meminum kopi?" Tanya Heeseung seperti dirinya tidak dapat memahami ide Jungwon meminum kopi

"Hyung, kau mengatakannya seperti aku adalah anak kecil" Jungwon mengutarakan protes pada Heeseung

"Kau masih kecil dalam pandanganku" Jaeyun menemukan kesan jahil dari bicara Heeseung, bukan hal yang biasa.

Jaeyun biasa menemukan jahil Heeseung di waktu yang jauh, tapi dia hanya memperlihatkannya pada Jongseong dan Sunghoon di waktu dekat ini.

"Tapi aku bukan anak kecil" Jaeyun mengetahui kesungguhan Jungwon dengan melihatnya melakukan bicara

"Aku bukan lagi anak kecil" Mata Jungwon memperlihatkan dia sungguh ingin membuktikan dirinya pada Heeseung.

Jaeyun menyadari Jungwon memiliki sikap dewasa yang tidak dipikirkannya dari cerita Heeseung, mengetahui Jungwon saat ini merupakan sosok yang berbeda dari 'anak ayam' dalam cerita masa lalu.

Pun Jaeyun menyadari Heeseung tidak melihat Jungwon sebagai sosok yang berbeda dari dia di masa lalu, kelihatan dekat namun tidak pernah menempatkan kata romansa diantara dirinya dan si lebih muda.

= catatan

ada bagian yang berubah dari ide awal dan aku perlu waktu buat ngerapiin bagiannya, walaupun aku pikir ini pun ngga terlalu rapih.

terima kasih karena meluangkan waktu untuk membaca.

live happilyWhere stories live. Discover now