26

74 9 0
                                    

Jaeyun tidak mengherankan lelah di wajah Heeseung saat dirinya terbangun di pagi hari, tak menunda waktu untuk meninggalkan tempat tidur dan mengganti pakaian saat ponsel memperlihatkan hari ini merupakan penghujung pekan.

Kantuk masih membayangi Jungwon yang mendiamkan diri di pintu seakan dia menanti Heeseung, memberikan senyum saat Heeseung telah membuka pintu dan menertawakan wajah mengantuk dari laki-laki yang lebih muda darinya.

Tangan Heeseung menyentuh surai Jungwon seperti dia menepuk anak anjing, masih memiliki senyuman geli pada wajahnya.

"Bukan hanya anak kecil. Aku seperti anak anjing saat ini?" Jungwon mengeluh

"Kau menggemaskan" Heeseung meloloskan tawa kecil dengan kesan mudah

"Hyung, aku dapat mengatakan hal yang sama" Mata Jungwon berlama pada figur Heeseung

"Aku sudah mencuci wajahku" Tangan Heeseung menyentuh wajah seakan ada yang salah

"Pun aku telah mencuci wajahku" Jungwon menatap sebelum dia meraih satu tangan Heeseung

"Eh?" Mata besar Heeseung memperlihatkan dia tidak menduga situasi ini

"Keberatan andai aku melakukan ini?" Jungwon tak merapatkan tangan,

Heeseung dapat menarik tangannya dengan mudah andai dirinya tak nyaman atau tidak menginginkan posisi ini.

"Kau dapat melakukannya" Heeseung membiarkan tangannya dalam raih Jungwon

"Aku dapat menggenggamnya?" Kesan berhati dalam pandangan Jungwon

"Iya" Kepala Heeseung memberi angguk kecil, menggerakkan jemari lebih dahulu

"Oh?" Jungwon menunjukkan ekspresi wajah seperti dia tidak menduga

"Keberatan andai aku melakukan ini?" Kesan jenaka ditemukan dari Heeseung

"Kau dapat melakukannya, Heeseung-Hyung" Bibirnya mengulaskan senyum.

Tidak ada yang melanjutkan bicara, membiarkan hening selagi jalan diambil pada perhentian bis dan menantikan kendaraan yang dapat mengantarkan mereka.

"Heeseung-Hyung, kau mengantuk?" Jungwon memiliki senyuman geli saat bertanya

"Ini karena udara pagi yang sejuk" Heeseung menutup mulutnya sewaktu menguap

"Benar," Jungwon berusaha menahan diri dari menguap, "benarkah?"

"Kau pun mengantuk?" Heeseung mengusak sudut mata yang berair

"Aku menguap karena Heeseung-Hyung menguap" Balas Jungwon

"Oh, aku pikir aku pernah mendengarnya" Masih mengusak mata untuk mengurangi kantuk

"Maka, seharusnya kau pun mendengar bahwa mengusak mata tidak baik" Jungwon menurunkan tangan Heeseung

"Aku berusaha mengurangi kantuk" Heeseung menjelaskan, menyerah untuk mengusak matanya

"Tidak masalah andai kau melelapkan diri dalam perjalanan, kau tahu?" Jungwon mendapatkan diam

"Bagaimana andai kita melewatkan tujuan?" Tahu bahwa laki-laki lain pun memerlukan istirahat

"Kita mungkin terlambat, tapi aku pikir Nenek tidak memasalahkan" Kata Jungwon

"Aku tahu Jaeyun tidak memasalahkan, tapi aku akan merasa buruk" Heeseung meluruskan bibir,

memiliki ekspresi wajah seperti dia tidak menyenangi bayangan dia terlambat dalam 'menemui' Jaeyun.

"Maka, aku akan memastikan kita tidak melewati tujuan" Jungwon memiliki kesungguhan di bicaranya

"Tidak masalah untukmu?" Mata Heeseung menunjukkan khawatir pada lainnya

"Iya" Jungwon menyempatkan senyum hangat pada Heeseung sebelum berdiri.

Jungwon merapatkan jemarinya pada genggam tangan dia dan Heeseung selagi dia menggunakan kartu transportasi untuk dua orang, memberi senyuman dengan kesan polos saat Heeseung meloloskan protes.

Pun bibirnya tak melepas senyum saat Heeseung merapatkan jemari dengan mata mulai rapat, menunjukkan perhatian dan kasih yang layak diterima oleh Heeseung. Jaeyun mengharap dia melihat ini untuk waktu panjang.

= catatan

suka gemes kalo nemu momen dimana hee tuh manis banget sampe perlu diperhatiin lainnya, momen dia sibuk sama lego sampe won nyamperin dia, atau momen lama kayak hee numpahin kuah/saos ke baju.

terima kasih karena telah membaca dan memberi dukungan untuk cerita ini.

live happilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang