51. S e l e s a i

67 4 4
                                    

7 tahun kemudian......

Seorang lelaki tengah berpakaian rapi dan wangi. Setelan jas yang lelaki itu kenakan, nampak sempurna dan membuatnya terlihat tampan. Lelaki itu nampak serius saat rapat berlangsung disebuah gedung pencakar langit di tengah riuk ibu kota.

Arvin sedang memimpin sebuah rapat besar untuk pertama kalinya. Kekuasaan Vane's Group telah beralih ke tangannya. Ini adalah tahun pertamanya setelah peralihan kekuasaan yang dilakukan Ayahnya satu tahun yang lalu.

Arvin begitu sangat tampan saat memimpin rapat. Lelaki itu memandang cermat pada seorang yang tengah berbicara. Sesekali ia melirik ke sebuah ipad yang ada di atas meja rapat. Beberapa waktu berlalu semua orang berdiri dikala Arvin berdiri. Seorang lelaki berumur berucap, "it is a big meeting for the first time that you are chairing but you did very well and wonderfully." Arvin tersenyum mendengar pernyataan tersebut. "this is also part of you who guide me sir,"Arvin menjabat tangan lelaki paruh baya itu. "all that thanks to your hard work too." Arvin melepas jabatan tangan itu.

Rapat telah berakhir, sebuah pesan masuk ke ponsel miliknya. Sebuah nama yang mampu meluluhkan dunia Arvin. Sebuah nama yang senantiasa menjadi pelipur lara untuk Arvin. Sosok yang menemani Arvin selama 8 tahun lamanya. Suka dan duka yang telah mereka lalui. Rayla, tidak pernah bosen dengan dunia milik Arvin begitupun sebaliknya.

Rayla :
nanti dulu jemput aku, ada 5 pasien yang nunggu, nanti kalau udah selesai aku kabarin

Arvin :
ga mauuu :( aku mau cepet-cepet ketemu kamu, gpp aku nunggu kamu kerja,aku udah selesai bubb 🫶🏻

Rayla :
Iyaaa , nanti jangan ngeluh kalau lama

Arvin :
ga akan! kalau sama kamu <3

Rayla :
iyaa, hati-hari dijalan!

Arvin :
siappp!!! meluncur ngenggggg

Read

Seorang dokter muda tengah sibuk memerika beberapa pasien. Rayla beberapa hari belakangan ini kurang tidur. Karena banyak pasien yang harus ia kerjakan. Tetapi itu semua terbayarkan dikala sebuah senyuman tulus dan kalimat Terimakasih banyak bu dokter!. Rasa lelahnya terbayarkan karena itu.

Rayla terkekeh melihat tingkah Arvin yang tak sabar untuk bertemu dengannya. Mereka berdua memang jarang bertemu belakangan ini. Sepertinya satu minggu yang lalu pertemuan terakhir mereka.

"terimakasih banyak bu dokter,"seorang gadis menunjukan senyum tulus pada Rayla.

"sama-sama," Rayla kembali tersenyum hangat.

Orang tadi adalah pasien terakhir Rayla hari ini. Fokusnya teralihkan pada seorang laki-laki yang tengah membawa sebuah plastik yang berisikan makanan. Mata Rayla berbinar dan menatap sang kekasih dengan penuh cinta. Sedang Arvin menatap sayu kearah perempuannya. "Haii bubb, how's your day hmm?"Arvin dengan cepat duduk di samping Rayla.

"seneng tapi lelah juga, kalau kamu gimana?"tanya Rayla.

"Nothing! hari-hari aku gitu-gitu aja tapi pas ada kamu semuanya langsung berubah."Ucapnya membuat pipi Rayla bersemu.

"Are you okay bubb? Your cheeks are very red but even more beautiful bubb."Arvin mengusap-usap dengan penuh kasih sayang pada kepala Rayla.

"ko kamu manggil aku bubb, biasanya baby, honey,ayang,sayang, apalah itu perasaan banyak banget deh panggilan kamu buat aku." Arvin terkekeh gemas lalu mencubit kedua pipi Rayla. "tapi kamu suka kan aku panggil itu?."Tanya Arvin dan Rayla mengangguk.

ArvinRayla(✔️)Where stories live. Discover now