18. shy-shy cat

43 6 0
                                    

"Awal manis yang bisa aja berujung tangis," - Rayla Alesha Adhitama.

----------

Ini membuat dirinya semakin tak karuan. Bukankah seharusnya salting adalah perkara yang wajar?. Yaa seharusnya memang begitu. Detak jantung yang cepat pun sangat normal bukan dalam kondisi seperti ini?. Ingin rasanya Rayla menenggelamkan diri ke lautan.

----------

Rayla beberapa hari belakangan ini sedang mencoba menghindar dari makhluk yang bernama Arvin. Bisa-bisanya lelaki itu tanpa bersalah sejak kejadian yang membuat hati Rayla tidak karuan. Hampir beberapa hari ini Rayla tidak berkomunikasi lagi dengan lelaki tersebut.

Pernah sesekali berpapasan. Itu pun Rayla langsung berlari secepat mungkin. Entah Arvin melihat atau tidak. Yang terpenting dirinya harus menghindar dari lelaki itu.

Rayla melangkah dengan was-was. Gadis itu sedang menuju kearah Uks. Rayla ingin menemui salah satu temannya yang sedang tidak enak badan. Dengan membawa beberapa barang titipan temannya.

Langkahnya mendadak terhenti ketika melihat segerombolan anak-anak sirus yang sedang berada tepat didepan Uks. Entah apa yang mereka lakukan disana. Mata gadis itu mencari-cari keberadaan lelaki yang sedang ia hindari beberapa hari ini.

Damn!!!! lelaki yang ia cari sedang menatapnya juga. Rasanya jantung semakin tak karuan. Seakan ribuan kupu-kupu sedang bergerak bebas di dalam perutnya. Akal dan hatinya seakan bertolak belakang.

Rayla memutar badannya. Saat ia ingin menjauh sebuah cengkraman seseorang membuatnya terhenti. Lihat bagaimana takdir sedang tak berpihak dengan Akalnya. Mengapa takdir seakan lebih mendengarkan hatinya yang ia sendiri juga tak mengetahui entah ada apa dengan hatinya?.

Arvin memutar badan Rayla untuk menghadap kearahnya. Tatapan khas milik lelaki itu membuat Rayla semakin tak karuan. Aroma khas miliknya sangat diingat betul oleh panca inderanya.

Gadis cantik itu sedang mencoba menetralkan detak jantungnya yang sedang berdetak terlalu cepat. Beberapa kali ia menarik nafasnya dalam-dalam. Yang awalnya menunduk. Kini Rayla mencoba membalas tatapan Arvin.

Suara yang ingin Rayla dengar akhirnya terucap dari mulut lelaki itu, "lo kemana aja?" masih mencengkram tangan Rayla.

Rayla terdiam selama beberapa waktu, "ngga kemana-mana."

Tatapan itu kian menusuk,"yakin? lo lagi ngehindar?"tebak Arvin.

"ngapain ngehindar?"tanya Rayla balik.

"bagus deh."

Saat Rayla ingin melanjutkan langkahnya. Arvin masih belum juga melepas cengkraman tangannya.
Arvin lalu memegang pundak Rayla sembari mencari sesuatu didalam bola mata milik Rayla.

"e-eeh? lo ke-na-pa?"tanya Rayla terbata-bata.

Arvin menggeleng. "nanti jangan langsung pulang,"titahnya.

"yaya terserah,"Rayla tahu apa maksud lelaki itu.

Rayla mengurungkan niatnya untuk menemui Kyra yang sedang berada di UKS.

***

Terlihat Arvin sedang berbincang serius dengan salah satu guru. Lelaki itu sedang berdiskusi tentang olimpiade yang akan ia lakukan nanti. Yaa kalian pasti mengetahuinya. Guru yang membimbing Arvin itu terlihat sangat senang. Cucu atasannya itu memang sangat berbakat. Ia melihat banyak peluang dari diri Arvin. Mungkin sekitar satu bulan lagi Olimpiade itu akan dilaksanakan. Banyak hal yang akan Arvin siapkan nanti. Salah satunya mental.

Arvin keluar dari ruangan guru lalu melihat Rayla yang sedang kesusahan membawa beberapa buku. Dengan cepat lelaki itu langsung mengambil semua buku yang ada pada gadis itu. Rayla tentu saja terkejut atas perlakuan Arvin.

ArvinRayla(✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang