27. Fall in love

42 6 0
                                    

"When love feels like magic, you call it destiny."
- Rayla Alesha Adhitama

----------

Maura menggenggam tangan Rayla dan mengusapnya. "If it's real I'm happy to hear that, you have the right to open your heart to new people."

"gue takut kalau perasaan itu beneran,"lirihnya membatin.

---------

Satu hal yang tidak Rayla sukai, Fall in love. Baginya itu hanya merepotkan. Beberapa hari ia menyakinkan bahwa rasa itu hanya sebuah rasa kagum. Selama beberapa tahun lamanya berhati-hati perkara hati. Menjaga dengan begitu rapat hatinya agar tidak ada celah buat siapapun masuk kedalamnya.

Siapa yang tidak jatuh cinta dengan sosok Arvin. Mencoba memaklumi perlakuan lelaki itu namun tetap saja hatinya berlebihan menanggapinya. Lelaki yang selalu mendadak muncul dikala Rayla sedang asik dengan dunianya sendiri. Lelaki itu seakan datang menawarkan dunia baru untuk Rayla jelajahi tentang segala hal baru yang ada dihidup Arvin.

Langkah Rayla terhenti dikala ia melihat Arvin berada di koridor sekolah. Rasa gugup kembali menyertainya. "perasaan sialan! kenapa harus pakai acara jatuh cinta segala,"lirih Rayla kesal.

Gadis itu menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Ia kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda. Gadis itu memasang wajah tebal saat melewati sekumpulan anak Sirius. Sekilas ia melihat wajah Arvin yang sedang menatapnya tajam. Namun ia tetap berlalu tanpa berniat mampir sebentar.

Rayla memegangi dadanya saat telah berhasil melewati anak-anak Sirius. "rasanya pengen menenggelamkan diri ke lautan huhhh."

"yakin mau tenggelam? emang bisa berenang?"tanya Anres yang mendadak muncul ditengah kegugupan Rayla yang masih melanda.

Rayla berdecak kaget. "ASTAGAA!! lo ngagetin gue sumpah."

"Ahahah maaf, gue ngga tau lo lagi serius."

Rayla bertanya dengan Anres. "lo ngapain?"

"mau ke ruang tata usaha."

"ouuh yaudah, gue duluan masuk ke kelas ya,"pamit Rayla dan diberi anggukan oleh Anres.

Saat melangkah masuk kedalam kelas. Pertama kali yang ia lihat adalah sahabatnya yang satu itu sedang menangis, Kyra. "dia kenapa?"tanya Rayla pada Davira.

Davira kemudian menjawab sambil mengusap-usap punggung Kyra. "diputusin sama cowo brengs*k, alasannya gara-gara udah bosen ehh tau-taunya balikan sama mantannya sebelumnya."

"tutur batin gue ngga pernah salah,"sahut Maura.

Rayla mengehela nafas lelah. Kisah percintaan sahabatnya satu ini memang sedikit rumit. Semua orang terdekat gadis itu ikut pusing melihat kisah cintanya. "gapapa, cowo didunia ini masih banyak, kali ini gue ngga mau tau, lo harus move on, jangan pernah balikan lagi, awas aja lo balikan lagi, sumpah gue bakal kecewa besar sama lo,"kata Rayla yang sudah sangat-sangat lelah menasehati sahabatnya ini.

"gue cekek leher kalian berdua kalau sampai balikan entah berapa kali lo balikan,"Sahut Davira juga.

Kyra hanya mampu sedikit terkekeh mendengar ancaman sahabat-sahabatnya. "gue lagi sedih bukannya disemangatin malah diancam, kurang ajar kalian."

"Bodoamat!! disemangatin malah balikan lagi entar," Jawab Maura.

Rayla terkekeh mendangar pernyataan Maura. "kayanya lo paling kesal sama Kyra dah,"ucap Rayla pada Maura.

"Capek gue liat manusia yang satu ini, mau aja disakitin berkali-kali sama cowo yang ngga tau diri, yang lebih keselnya lagi tu cowo udah ngga good looking, good rekening juga engga, hobinya pelorotin cewe, si cewenya mau-mau aja, kek ngga ada yang dibanggain dari tu cowo KYRA!!!! modal ketikan doang mah gue juga bisa,"Perjelas Maura yang sudah diambang kekesalannya. "lama-lama gue lipet juga nih bumi,"imbuhnya lagi.

ArvinRayla(✔️)Where stories live. Discover now