08. Perjanjian

53 8 0
                                    

"Tak semua orang bisa kamu percaya sekalipun orang terdekat, tak semua orang bisa menjamin kepercayaan itu tetap terjaga maka dari itu percaya seperlunya dan yang terpenting percaya dengan diri kamu sendiri,"

----------
"lo ngapain sii ngehaluin oppa-oppa itu? emang mereka tau lo hidup?" tanya Arvin pada gadis yang duduk disampingnya ini. Entah sejak kapan Arvin berpindah tempat.

"emang kenapa? dari pada lo ngarepin orang yang udah tau lo hidup eh tapi cuma nganggep lo temen doang parahnya lagi temen dikala dia bosen doang,"jawab Rayla dengan tatapan yang tak bersahabat sedangkan lelaki itu kalah debat dengan Rayla.

"sialan,"Pikir Arvin.
----------

Arvin mengantar Rayla pulang, sebenarnya gadis itu sudah menolak namun Arvin tetap memaksanya untuk mengantarkan gadis itu pulang. Rayla hanya mampu mengalah karena lelaki itu sangat keras kepala dan juga menyebalkan.

Lihatlah Arvin terus mengoceh tentang perjanjian mereka berdua yang dimana sudah mulai berlaku besok hari. Lelaki itu tak hentinya mengucapkan jangan lupa!!! besok perjanjian udah berlaku . Rayla seakan sudah bosan dengan topik pembicaraan mereka yang membahas tentang perjanjian yang telah disepakati beberapa hari yang lalu.

Arvin tengah fokus mengendarai motor miliknya, lelaki itu sembari mengajak Rayla untuk bebicara, "ingat besok udah mulai berlaku perjanjian, awas sampai lo ingkar gue bakalan cari walau sampai ke lubang semut sekalipun."

Rayla yang mendengarkan hal itu pun menghembuskan nafasnya secara kasar, "udah berkali- kali lo ngomong gitu," ucap Rayla malas yang membahas hal tersebut terlihat dari nada bicara gadis itu.

Setelah itu tak ada lagi yang dibicarakan baik dari Arvin maupun Rayla. Hanya keheningan yang tercipta. Suara deru motor dan mobil yang berlalu lalang dan suara angin yang menghambus lirih hanya itu yang terdengar.

Sekilas Arvin mendengar Rayla yang benyanyi kecil, entah apa yang dinyanyikan gadis itu. Arvin tak mengerti bahasa apa yang dinyanyikan gadis itu. Arvin melihat sekilas kearah Rayla lewat spion. Gadis itu masih saja bernyanyi kecil dan tak lupa mengangguk-anggukkan kepala. Lihat gadis itu sudah sibuk dengan dunianya. Saat tak sengaja Rayla menatapnya tenyata lelaki itu juga menatapnya entah sejak kapan lelaki itu memandanginya lewat spion. Buru-buru Arvin mengalihkan pandangannya.

Tak terasa mereka sudah sampai didepan rumah Rayla. Saat gadis itu turun tanpa banyak basa-basi Arvin langsung beranjak pergi. Rayla berucap pada Arvin yang sudah beranjak pergi dari tempatnya, "makasih Vin," teriak gadis itu dengan sengaja.

Saat gadis itu masuk kedalam rumah terlihat tidak ada siapa-siapa. Sama seperti biasanya hanya ada dirinya seorang diri. Rayla sudah terbiasa dengan hal ini.

Rayla melanngkah kedalam kamarnya. Terlihat banyak barang-barang berbau kpop yang berada di rak khusus dari album,lightstick,aneka pernak-pernik BT21, beberapa potocard yang di terpajang disana dan juga beberapa poster bergambar bias-biasnya. Namun hal itu tak membuat kamarnya semakin berantakan justru menambah kesan aesthetic dengan nuansa kamar yang berwarna putih.

Rayla langsung membersihkan badannya, ia tak sempat mandi saat berangkat ke super market tadi. Beberapa menit menghabiskan waktu dikamar mandi gadis itu keluar dari kamar mandi dengan piayama tidur bergambar tata yakni salah satu karakter bt21.

Gadis itu langsung mencek handphonenya. Terdapat pesan dari Ayahnya.

Ayah :
hari ini ayah tidak pulang dulu soalnya ada operasi
dan itu memakan waktu yang lama, good night cantiknya ayah

ArvinRayla(✔️)Where stories live. Discover now