28. Beautiful eyes

49 8 0
                                    

"Begitu dekat namun sukar untuk terikat." - Rayla Alesha Adhitama

----------

"it's okay, gue ngga keberatan."

Sebelum Rayla ingin beranjak pergi keluar mobil Arvin. Lelaki itu mencekal tangan kanan Rayla. Gadis itu gugup bukan main. Ditambah Arvin semakin mendekat kearahnya. Napas Rayla seakan terhenti, seakan oksigen semakin menitpis

----------

Keluarga Vanendra akan mengadakan sebuah acara ulang tahun Vanendra, Kakek Arvin. Dimana acara tersebut akan diselenggarakan besok malam. Semua orang begitu sibuk menyiapkan berbagai hal. Terbukti Arvin tengah menemani sang Nenek, Tia. Lelaki itu begitu setia berada didekat sang Nenek.Tia dengan begitu senang karena sang cucu memiliki waktu luang untuk menemaninya. Sangat jarang Arvin berkunjung kemari.

"apa cucu Nenek sudah makan?"tanya Tia pelan.

Arvin mendekatkan kupingnya agar mendengarkan apa yang wanita paruh baya itu katakan. "sudah Nek," Tia tersenyum menanggapinya.

Arvin sesekali membantu sang Ayah untuk menyiapkan beberapa keperluan acara besok malam. Begitu banyak orang suruhan Ayahnya yang membantunya. Arvin sudah berpikir jika acara nanti akan diselenggarakan begitu mewah. Fyi, Arvin tidak terlalu menyukai sesuatu yang berlebihan. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Acara diselenggaraakn dengan mewah. Selera tiap orang berbeda, Arvin bisa apa?.

Pandangan Arvin dan sang Kakek, Vanendra bertemu. Seperti biasa, tatapan yang tak pernah berubah itu selalu mengawasi Arvin. Tatapan tajam, seakan kebencian tak pernah padam dalam tatapan Pria paruh baya itu. Entah sampai sekarang apa yang membuat lelaki paruh baya itu membencinya. Jika dipikir-pikir, apakah pantas anak yang lahir di luar ikatan pernikahan, bahkan sang anak sendiri tak meminta untuk dilahirkan. Pantas untuk dibenci?. Jika bisa memilih untuk terlahir dari siapa. Sudah sejak dahulu Arvin tak perlu hadir di keluarga Vanendra. Bukankah alasan seseorang membenci suatu hal pasti mempunyai alasan? tapi apa?. Teka-teki itu hingga kini belum bisa Arvin tebak.

Vanendra tak mengatakan sepatah katapun kepada Arvin. Begitu juga sebaliknya. Sang paman yang melihat interaksi keduanya lalu mendekat kearah Arvin. "Mau dengar satu rahasia?"tanya Adik dari Ayahnya itu.

Arvin mengangguk, membuat sang Paman menarik tangannya untuk mencari tempat yang nyaman dan aman. Mereka berdua berbicara disebuah taman dibelakang Mansion milik Vanendra. "Uncle rasa kamu harus tau hal ini, harapan Uncle setelah tau hal ini kamu tetap pada pendirianmu."

Sang paman kemudian mulai menceritakan. Dahulu jauh sebelum Arvin terlahir, Vanendra memiliki aturan tentang pewaris atau penerus Vane's Group. Waktu itu Yuda, anak sulungnya menjadi penerus Vane's Group generasi ke-2. Beberapa tahun Yuda mengambil alih hingga lelaki itu dijodohkan dengan putri tunggal pemilik Brand Fashion ternama. Keduanya menikah, hal itu menjadi perbincangan dunia. Orang-orang mengatakan bahwa mereka adalah perpaduan yang paling sempurna. Sama-sama terlahir dari orang terpandang. Beberepa tahun menikah, mereka tak kunjung mendapatkan seorang anak. Padahal dalam tradisi keluarga Vanendra. Jika penerus yang sekarang, Yuda. Tak memiliki seorang putra maka, penerus generasi selanjutnya akan jatuh pada Cucu keponakan Kembaran Vanendra.

Vanendra memiliki seorang kembaran yang tak identik dengannya, posisi kembarannya waktu itu, memiliki seorang cucu, laki-laki. Hal itu bisa saja penerus Vane's Group selanjutnya akan jatuh pada Cucu dari Kembarannya Vanendra. Yuda dan Anindira diberi waktu selama 2 tahun untuk mendapatkan seorang putra. Jika anak pertama lahir adalah seorang perempuan, maka penerusnya akan jatuh pada Cucu kembaran Vanendra.

ArvinRayla(✔️)Where stories live. Discover now