41. Pameran (3)

30 4 0
                                    

"Tahun terakhir di SMA bersamamu terasa lebih menyenangkan, senang bisa bertemu kamu di masa muda, sukses selalu untuk kita semua." - Arvin Alvaro Vanendra.

***

Hari ke-Tiga Pameran.

Hari ini adalah hari terakhir. Tentu saja hari ini akan menjadi akhir terfavorite mereka. Apalagi ini adalah tahun terakhir Arvin di sekolah menengah atas.

Hari ini akan ada konser musik yang di mulai dari jam lima sore hingga malam. Konser musik kali ini akan ada beberapa penyanyi tanah air. Dari tulus, Yura Yunita, Raisa, hingga Pamungkas.

Konser kali ini di buka untuk umum sama seperti acara hari-hari yang lalu. Tentunya akan banyak orang-orang di sini. Anres tengah sibuk menyiapkan segala macam persiapan untuk konser nanti tentunya di bantu dengan anggota osis lain.

Rayla menawarkan diri untuk membantu Anres. Gadis itu terlalu bosen hanya duduk diam dan memandang orang-orang yang sedang sibuk. Anres awalnya menolak karena takut Arvin akan mengamuk lagi tetapi gadis itu begitu keras kepala dan mau tak mau Anres mengiyakan penawaran Rayla untuk membantunya. "bagian yang lain udah lengkap?"tanya Anres dan Rayla mengangguk.

"mic yang di minta ada yang ga berfungsi?"Tanya Anres lagi.

Rayla kembali melihat kearah setumpukan mic yang ada di samping panggung. "sejauh yang di coba aman-aman aja."Anres mengangguk.

"ada lagi yang harus gue bantu?"Tanya Rayla membuat Anres berpikir sejenak.

"cek peralatan apa aja yang udah lengkap terus di data dan yang ngga berfungsi atau apa di data juga, okay?" Rayla mengangguk dan kembali memulai pekerjaan yang Anres perintahkan.

Gadis itu mulai melakukan kegiatannya. Dari jauh Arvin tersenyum saat melihat gadisnya yang tengah serius. Arvin mendekat kearah Rayla. Lelaki itu mengagetkan kekasihnya. Ia terkekeh gemas melihat raut wajah Rayla yang berubah drastis. "kamu suka banget bikin kaget."

Arvin mengamati kegiatan yang sedang dilakukan gadisnya. Arvin mengambil dua buah kursi dan memerintahkan Rayla untuk duduk di sampingnya. "duduk dulu sayang!"Rayla menurut dengan perkataan Arvin.

"kamu ga ada kerjaan?"Tanya Rayla yang masih fokus dengan lembaran kertas di tangannya itu.

Arvin menghembuskan nafasnya berat saat melihat sang kekasih tengah sibuk. "kamu sibuk banget ya."Raut wajah Arvin berubah menjadi cemberut.

Rayla yang menyadari perubahan ekspresi wajah sang kekasihnya pun dengan cepat manaruh lembaran kertas yang ada di tangannya itu. "kamu mau apa?"Tanya Rayla sembari menangkup wajah Arvin.

Arvin dengan cepat memeluk Rayla. "are you okay?"tanya Rayla.

"i'm always fine when i'm with you, aku cuman lagi cape aja ko,"Ucapan Arvin membuat Rayla mengusap surai rambut Arvin.

Arvin begitu nyaman ketika berada di dalam dekapan gadisnya. Tidak pernah sebelumnya ia senyaman ini jika di dekat seseorang. Rayla menatap tulus kearah Arvin yang sedang bermanja dengan dirinya.

"aku mau lanjut cek lagi ya, nanti abis selesai kamu boleh peluk."Rayla mencoba membujuk Arvin. Seperti anak kecil yang tak mau lepas dari ibunya.

Arvin menggeleng dan semakin mengeratkan pelukannya. Rayla mengusap kepala sang pujaan hati penuh kasih. "udahan dulu yaa, little boy!"Ucapan dari Rayla membuat pipi Arvin memerah.

Rayla yang melihat hal itu pun di buat gemas sendiri. Lihat betapa lucunya makhluk ciptaan tuhan yang satu ini. "Aku mau nangis, kamu gemas banget."Rayla memainkan pipi sang kekasih dengan jemari tangannya.

ArvinRayla(✔️)Where stories live. Discover now