SAKA SAKIT

767 43 7
                                    

Dewasa bukan tentang usia, Tapi tentang sikap. Semua orang bisa tua, Tapi belum tentu bisa dewasa. Belajarlah dari setiap kesalahan bukan malah lari dari kesalahan” _YokBisaYok...






***

Masih di pasar malam. Mereka bertiga selalu tersenyum saat menaiki satu persatu wahana yang berada di pasar malam tesebut. Apalagi Laras yang masih saja membahas Noe yang di kerjain oleh Penjual es krim Turki.

“Diem!!... Gue ga mau Lo bahas itu lagi” Ucapnya setelah berdiam mendengarkan ucap Laras.

“Kak Noe bapelan” Sahut saka meledek Kaka iparnya sendiri.

“Baperan apa coba?” Tanya Noe.

“Suka malah-malah” Balas saka. Noe terkejut mendengar apa yang saka katakan. Bocah sekecin ini bisa tahu tentang Perkataan yang sering di lontarkan oleh anak di usia 13 tahun.

“Lo yang ngajarin” Noe menatap Laras yang sedang memainkan handphone nya.

“Gak” Balas Laras singkat padat dan jelas.

“Saka... Kita pulang yok. Ini udah jam sembilan. Nanti kalo Pulangnya malem saka bisa terlambat sekolah nya” Nasehat Noe. Ia memainkan poni milik saka yang mengemaskan.

“Ayok... Saka udah ngantuk” Balas Saka. Mata bocah 6 tahun itu dari tadi sudah memerah dan menguap berkali kali. Hari juga semakin larut malam.

“Gue mau cupang” Sarkas Laras menatap Noe.

Anak Arifin itu mengerutkan keningnya bingung. Apa maksudnya? Cupang apa yang Laras maksud?

“Cupang?” Tanya Noe memastikan.

“Iya sekarang!!... Cepetan ayok no...” Rengek ya layaknya anak kecil.

Ini tempat umum. Kalo di liatin kek mana anjirr??” Cowok 18 tahun itu membatin.

Noe melangkah menghilangkan jarak di antara mereka. Lalu memilih bagian yang tepat untuk di cupang.

“CUPANG IKAN BEGO. BUKAN CUPANG YANG BUAT LO ENAKK...” Tegas Laras hingga semua orang yang lewati mereka melirik.

“Udah nikah kok Bu. Maaf ya” Noe meminta maaf ke salah satu ibu ibu yang menatap Noe sinis.

“Nikah si nikah. Tapi jangan di umum juga mas” Sahut ibu ibu dengan kaca mata hitam dan perhiasan di leher. Pergelangan tangan. Jari-jari. Dan telinga.

“Iya, nanti kita di semak-semak aja” Balas Noe membuat Laras membulatkan matanya.

“Kenapa gak sekalian di kuburan aja” Balas ibu ibu itu lagi.

“Iya, nanti ibu bantu viralin ya.. biar saya masuk tipi”

“Iya” Ibu ibu itu segera pergi meninggalkan Noe

“Kak Noe bilang apa si sama ibu ibu tadi” Tanya saka polos. Sedari tadi ia hanya mendengar dan menatap Noe yang sedang berbincang dengan ibu-ibu. Namun, Anak 6 tahun ini tidak maksud dengan apa yang Noe katakan.

“Anak kecil gak boleh tau” Satu Noe mengacak-acak rambut Saka.

“Ayok beli cupang” Rengek Laras layaknya seperti anak kecil. Semenjak hamil Laras selalu bersifat seperti anak kecil. Berbeda sekali saat belum mengandung.

“Pulang dulu yok kak.. saka udah ngantuk” anak kecil yang mengunakan Hoodie putih Di pandukan dengan celana panjang berwarna hitam itu, menguap sangat lebar menandakan bahwa ia benar benar mengantuk.

“Kasian saka, nanti gue beli 1000 ekor” Ucap Noe, berharap Laras perihatin dengan adik laki-laki nya.

“Yaudah” Cewek yang kerap di sapa Laras itu berjalan mendahului adik dan suaminya.






NoLasHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin