NOE MARAH

1K 41 7
                                    

Awal bukan hanya sekali dalam sehidup, karena hidup pun tidak memberi satu momen saja, Namun banyak”




***

“Lo kapan sih Nerima gue Nad?” Tanya vinzo. Ia melendotkan tubuhnya di tembok kelas serta menatap langit-langit kelas.

Tidak ada jawaban dari sang pemilik nama. Hanya melirik cowok Nonis itu lalu berjalan keluar kelas.

“Percumah tampan tapi dia ga lirik sama sekali” Lirih Vinzo namun masih bisa di dengar oleh member receh ini.

“OH KASIHAN. OH KASIHAN. ADUH KASIHAN” Sahut Irsyad dengan suara bernyanyi lagu yang pernah Upin Ipin nyanyikan saat menemukan anak ayam Tok dalang di parit.

“Ohh bacot. Ohh bacot. Kamu sangat bacot” Ketus vinzo tidak jelas lalu keluar meninggalkan Irsyad

***

“Nadeha Syakieb Azalia. Kenapa kamu bisa telat bayar SPP. Udah hampir tiga bulan” Tanya Bu Rahayu selaku bendahara di SMA cakrawala.

Nadhea telat membayar karena ekonomi keluarga nya terhambat. Maka dari itu nadhea sampai saat ini belum membayar SPP sekolahnya.

“Secepatnya akan saya bayar bu” Balas Nadhea.

“Baik ibu tunggu. Jangan sampai kamu di Drop out dari sekolah ini. Kamu salah satu siswi pintar” Ujar wanita paruh baya dengan rambut di sanggul dan memakai tusuk konde.

“Baik Bu. Secepatnya akan saya bayar” Balas Nadhea. Kemudian ia berdiri dan mulai meninggalkan ruang bendahara.

Tak lama setelah Nadhea keluar. Cowok berkulit putih serta kalung salib yang melingkar di lehernya datang ke ruangan Bu Rahayu.

“Vinzo Kevin Gumilar. Kamu sudah melunasi semua SPP kamu” Bu Rahayu melihat buku administrasi sekolah.

“Saya akan membayarkan SPP Nadhea bu” Ujar vinzo to the point.

“Baik” balas Bu Rahayu.

Setelah membayar SPP Nadhea. Vinzo segera keluar dari Ruang tersebut. Dengan kedua tangan di dalam saku.

BURGG

Tanpa di sengaja. Cowok 18 tahun itu menabrak pria setengah baya yang akan melangkahkan masuk ke ruangan Bu Rahayu.

“Maaf pak” Vinzo berjongkok untuk mengambil berkas berkas yang terjatuh karena nya.

“Saya bisa sendiri” Ucap pria berumur sekitar 32 tahun. Kepala nya mendongok menatap vinzo yang masih membantu dirinya.

“Ini pak” menyodorkan berkas berkas kepada pria setengah baya itu.

Matanya bertemu dengan mata vinzo. Pria yang belum di ketahui identitas nya. Menatap vinzo dari bawah sampai atas.

dia mirip sekali dengan anak saya” Batin pria itu.

“Pak. Kenapa bapak liatin saya gitu? Bapak ga normal” Selidik vinzo.

“Hah? E-enggak. Saya permisi makasih ya” Ucapnya lalu memasuki ruangan Bu Rahayu.

Ada cerita di balik itu semua!!



***

“Laras gartiana. Ikut gue sekarang” Adel manarik paksa Laras. Membawanya ke kamar mandi.

Adel menutup pintu kamar mandi. Dan mengunci kamar mandi tersebut “Jawab gue sekarang. Ada hubungan apa Lo sama Noe!?” Tanya Adel penuh penekanan di setiap kalimatnya.

Di balik sikap barbar Yang Laras punya. Ada hal besar yang berusaha ia lupakan, ingatan itu begitu perih. Enggan hidup jika mengingatnya kembali, istilahnya trauma. Laras trauma dengan masa SMP nya yang begitu kelam. Masa di mana Adel benar-benar menghancurkan mentalnya.  Atas semua hal buruk itu, Laras melupakan walau sulit. Dan sekarang, setelah susah payah melupakan. Sosok antagonis itu datang kembali di hadapannya sejak hampir satu bulan yang lalu.

NoLasWhere stories live. Discover now