Malam pertama

2K 74 1
                                    

Akad dan Resepsi pernikahan di selesaikan hari ini juga. Pernikahan Noe dan Laras tidak sampai malam. Jam 18 mereka sudah menyelesaikan acara. Noe langsung membawa Laras ke apartemen yang sudah di berikan oleh ayah nya. Laras sebenarnya tidak mau secepat ini pindah. Namun perkataan Noe di setujui oleh alle dan teri.

"Semoga Noe ga ngapa ngapain gue" batin Laras

"Noe pamit yah Bun" ujar Noe kepada alle dan teri. Sedangkan Arifin dan Elvira sudah pulang sedari tadi.

Laras memeluk kedua orang tuanya. Terutama bocah kecil yang berusia lima tahun. "Kak Ayas pergi ya saka" ujar Laras mengelus kepala bocah yang di ketahui bernama Saka Aileen Wijaya.

"Iya. Kak Noe. Jagain kak Ayas ya" ujar Saka

"Iya Saka. Kak Noe bakal jagain kak Ayas" sahut Noe mencubit pipi Saka. Laras menatap Noe yang sedang mencubit kecil pipi Saka. "Saka sekolahnya yang rajin ya" lanjut Noe.

Saka mengangguk sebagai jawaban. Kemudian Noe dan Laras melangkah keluar dari rumah.

"Ti ati" ujar teri dan alle berbarengan

"Hati hati kak Ayas" ujar Saka saat melihat Laras dan Noe beranjak pergi dari rumah

Mereka sedang berada di perjalanan menuju apartemen "Lo harus puasin gue nanti" ujar Noe tanpa menatap wajah Laras sekilas

Laras yang mendengar itu langsung menatap Noe yang senyum senyum sendiri.
"Ga semudah itu ferguso" sahut Laras

"Lo harus memenuhi kewajiban Lo sebagai istri" sahut Noe. Kini ia menatap Laras

"Cih. Ga akan" ucap Laras

"Gue yakin. Lo yang suka sama gue duluan" tebak Noe Sok tau

"Cih. Lo kali yang suka sama gue duluan" ujar Laras

"Menurut gue Lo" ucap Noe

"Hahahaha. Jangan harap" ucap Laras tepat di telinga Noe serta tawaan. 

***
Sampainya di apartemen. Noe menaruh kopernya. Di sofa. "Ini kamar Lo" ujar Noe menunjuk pintu kamar utama

"Iya" sahut Laras

Mereka memasuki kamar masing masing. Untungnya apartemen memiliki dua kamar. Noe dan Laras tidak tidur di satu rajang

Jam menunjukkan pukul 22. Noe keluar. Ia mencari makanan. Namun nihil tidak ada apa apa di dapur.

"Masak buru ras" ujar Noe menatap Laras yang sedang menonton sinetron

"Punya tangan. Punya kaki. Punya mata buat apa" sahut Laras

"Gue ga bisa mas----"

Drett.... Drettt... Drettt

Ucapan Noe tergantung akibat dering ponsel nya. Noe mengambil ponselnya dari saku celananya.

___

"Kenapa syad"

"Benner Secarpion ada yang ngerusakin"

"Lo tau siapa yang ngerusak"

"Enggak. Tapi gue nemuin gelang di depan pintu"

Tut..

Noe mematikan panggilannya. Ia berjalan menuju sofa. Tepatnya tadi ia menaruh kopernya. Noe mengacak ngacak kopernya. Ia sedang mencari jaket kulit yang biasa ia kenakan. 

Laras yang melihat Noe mengacak ngacak baju. Ia terheran heran kenapa Noe seperti ini seketia. Laras menghampiri Noe "kenapa no" tanya Laras

"....." Noe masih saja mencari jaket kulitnya

NoLasWhere stories live. Discover now