Part 23 [Es Krim Gelato]

54 43 31
                                    

Hari ini Sekar datang ke sekolah bersama ayahnya, Tama mengantarkan Sekar karena Cakra tidak ingin terlamat dan alhasil dia lah yang mengantarkan anak gadisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini Sekar datang ke sekolah bersama ayahnya, Tama mengantarkan Sekar karena Cakra tidak ingin terlamat dan alhasil dia lah yang mengantarkan anak gadisnya. Semua pasang mata menatap ke arah Sekar, ada perubahan dari penampilannya hari ini. Membuat yang melihatnya sedikit kagum.

"Sekar pergi dulu, Ayah." Sekar menyalami tangan Tama dan berjalan memasuki perkarangan sekolah. Tama juga beranjak pergi dari sekolah Sekar.

"Sekar," panggil Virna dari belakang membuatnya membalikan badan.

"Ternyata beneran lo? Gila, lo cantik banget kalau kucir rambut gitu," puji Virna sambil ngerangkul Sekar.

"Biasa aja kali," balas Sekar santai tanpa menolehkan pandangannya ke arah Virna.

"Lo kemarin ke mana?"

"Gue bolos," jawab Sekar jujur.

"Kok lo enggak ajak gue," sahut Virna cemberut.

"Ih, jelek lo kayak gitu."

"Sekar kantin yuk," ajak Virna pada Sekar.

"Gue udah makan, lo aja sana."

"Nggak mau, lo harus temenin gue." Virna memaksa menarik Sekar agar mau menemaninya, Sekar pun akhirnya pasrah dan menurut saja.

Sesampainya di kantin Virna langsung memesan makanan dan meninggalkan Sekar yang duduk sendirian sambil memaikan ponselnya. Dari kejauhan Rafa dan Kai melihat kedatangan dua gadis itu ke kantin. Langsung saja mereka berdua menghampiri meja Sekar.

"Boleh gabung?" tanya Rafa pada Sekar.

Sekar mengangkat pandangannya menatap Rafa dan Kai yang membawa piring makan dan menganggukkan kepalanya memberi persetujuan.

"Lo beda banget hari ini," ujar Rafa yang masih menatap Sekar.

"Iya, lo sekarang makin cantik aja," timpal Kai memuji.

"Makasih," jawab Sekar dengan memberikan senyuman tipisnya.

Virna akhirnya datang dengan tangan yang dipenuhi oleh makanannya.

"Lo beneran enggak makan nih?" tanya Virna sekali lagi untuk memastikannya.

"Beberan, bawel amat lo."

Mereka semua menikmati makanannya dan sesekali bercanda karena lelocon yang dilontarkan oleh Kai dan Rafa.

Hingga kedatangan Liam bersama Runika membuat semua penghuni kantin kembali heboh, apa lagi Runika yang menggenggam tangan Liam dan dibalasnya juga oleh Liam. Pandangan Liam jatuh ke arah Sekar yang sedang fokus pada ponselnya.

"Kita gabung sama mereka aja yuk," ajak Runika menarik tangan Liam.

"Kita boleh gabung nggak?" tanya Runika kepada mereka semua, sedangkan orang yang ditanya malah diam dan menatap Sekar dan Liam secara bergantian.

Heart Games [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang