Part 15 [Kemping]

45 42 10
                                    

Suasana pagi ini begitu ricuh karena beberapa siswa dan anggota OSIS sibuk menyiapkan kerperluan kemping, semua anak anak sudah siap dengan perlengkapan yang mereka bawa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suasana pagi ini begitu ricuh karena beberapa siswa dan anggota OSIS sibuk menyiapkan kerperluan kemping, semua anak anak sudah siap dengan perlengkapan yang mereka bawa. Semuanya tampak sibuk dengan urusan masing-masing, ada yang memamerkan  barang bawaan, ada yang berlarian mengejar temannya, dan ada yang sibuk ngebucin dengan pasangannya.

Virna, gadis cantik dengan surai hitam legam yang di kepang dua, menambah kesan imut pada dirinya sendiri. Dia sepertinya tengah menghubungi seseorang yang masih belum ia temukan. Panggilannya pun tak dijawab oleh orang itu.

Langkahnya begitu laju menelusuri lorong sekolah, tujuannya adalah menemui Liam yang merupakan sang kekasih dari sahabat.

"Kak Liam," panggil Virna saat melihat cowok itu sedang asyik dengan para sahabat. Liam menaikan alisnya pertanda kebingungan. "Kak Liam, Sekar gak bisa dihubungi. Biasanya kalian pergi berduakan?" ucapan Virna membuat Liam menyadari sesuatu, ia lupa untuk menjemput Sekar.

"Gue lupa." Liam langsung berlari menuju parkiran sekolah.

"Bisa-bisanya lupa sama pacar, tuh anak bego atau gimana, ya?" Kai merasakan hari ini ia lebih waras dari Liam.

"Bisa-bisanya lupa sama status," ujar Rafa yang melihat kepergian Liam.

"Bisa-bisanya sahabat gue ditinggal." Virna juga menatap kepergian Liam. Ketigannya merasa bingung dengan sikap Liam.

Saat Liam ingin menaiki motornya, matanya menangkap seorang gadis yang sudah membuatnya panik hari ini. Gadis itu dengan santainya memasuki perkarangan sekolah tanpa meliriknya yang sudah jelas beradung pandang dengannya beberapa menit.

"Kenapa gak angkat telpon?" Liam memegang bahu Sekar.

"Lagi mati habis baterai, ini lagi dicharge." Sekar mengangkat ponselnya beserta powerbank, bersamaan dengan itu notifikasi masuk ke dalam ponsel Sekar yang menampilkan sebuah pesan dari Virna. Kenapa dia mengirim pesan di waktu yang tidak tepat seperti ini. Malu karena sudah berbohong, Sekar mencoba memasangkan senyum manisnya agar Liam tidak memarahinya.

"Cium pipi gue," ujar Liam yang mengetahui gadisnya sudah berbohong.

"Gak mau, ogah banget cium pipi lo." Sekar tentu tidak mau melakukan hal bodoh seperti ini, apa lagi kini semua pasang mata yang menatap ke arahnya dan kawasan sekolah yang banyak menyediakan CCTV.

"Lo cium atau gue yang cium lo?" Liam mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Sekar dan beralih menatap bibir merah jambu itu.

"Dasar mesum." Sekar mendorong kuat wajah itu agar menjauhinya, sikap Liam yang berubah dari kemarin membuat Sekar bingung sendiri, apa cowok juga mengalami PMS? Kenapa dia berubah seperti mood perempuan.

Liam menyeringai, ia pun semakin mendekatkan langkah kakinya ke arah Sekar, Sekar yang panik pun juga memundurkan badannya hingga membentur tembok yang ada di belakang.

Heart Games [Selesai]Where stories live. Discover now