Part 03 [Senja]

95 54 9
                                    

Sekar merapaikan semua alat tulis yang berserakan di atas mejanya, begitupun dengan Virna yang merapikan alat tulisnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekar merapaikan semua alat tulis yang berserakan di atas mejanya, begitupun dengan Virna yang merapikan alat tulisnya. Di kelas hanya tinggal mereka berdua, karena Sekar yang lama menyalin catatan materi yang ada di papan tulis. Membuat Virna menunggu.

"Tadi Kak Liam bawa lo ke mana?" tanya Virna pada Sekar.

"Rooftop."

"Dia ngomong apa?"

"Makasih," jawab Sekar sambil memasukan buku ke dalam tas dan menggendongnya ke bahu kanan. "Ayo pulang," ajak Sekar pada Virna. Keduanya melangkahkan kaki keluar kelas dengan candaan kecil yang mereka lontarkan satu sama lain.

Sekar jadi teringat dengan ucapan Liam saat di rooftop tadi. Dia memintanya untuk pulang bersama. Sekar menggelengkan kepalanya, Kan udah gue tolak, batin Sekar merasa lega. Semoga saja Liam tidak memaksanya.

Dari arah berlawanan, segerombolan cowok mendekat ke arah mereka berdua dan menarik pergelangan tangan Sekar. Membuat Sekar kaget sekaligus bingung, kenapa semua penghuni sekolah ini tidak memiliki sopan santun?

"Siapa, ya?" tanya Sekar melepaskan tangannya dari genggaman cowo itu.

"Mau pulang bareng gue, gak?" ajaknya pada Sekar dengan senyum manis.

"Nggak! Makasih tawarannya." Sekar menarik tangan Virna menjauh dari rombongan cowok itu.

Tiba-tiba saja, ada lagi seorang cowo kembali menarik Sekar, tapi kali ini bukan tangannya melainkan tali tas Sekar yang menjutai ke bawah. Dengan rasa kesalnya Sekar menghempaskan tangan cowo itu kasar.

"Kenapa lagi, sih?" Sekar terlihat begitu marah.

"Bareng gue aja," ajaknya pada Sekar.

"Nggak mau!" balas Sekar meninggikan nada suaranya.

Cowok itu tidak peduli dengan tolakan Sekar, ia kembali menarik tali tas Sekar agar mau pulang dengannya.

"Kak Liam, kalau orang nggak mau jangan dipaksa," ujar Virna memberanikan diri dan berusaha menarik tangan Sekar menjauh dari Liam. Akan tetapi, tenaganya tidak begitu cukup untuk kekuatan seorang Liam, yang diinginkan Liam hanyalah Sekar mau pulang dengannya. Apakah sesulit itu untuk dikabulkan?

"Iya gue pulang sama lo, lepasin dulu." Sekar menarik tasnya dan merapikan sedikit rambut yang berantakan.

"Vir, sorry, ya. Gue pulang sama Kak Liam aja." Sekar tidak bisa menolak kemauan laki-laki yang keras kepala seperti Liam. Sebenarnya ia ingin sekali pulang dengan Virna, tapi karena keadaan ia terpaksa memilih Liam. Perlu kalian garis bawahi kalau ini sangat TERPAKSA!

Virna yang mengerti dengan situasi saat ini ia juga memilih mengalah, berdebat dengan Liam itu tidak ada gunanya. "Hati-hati di jalan," ujar Virna melirik Sekar dan Liam bergantian. Sekar hanya tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.

Heart Games [Selesai]Where stories live. Discover now