Part 19[Tanpa Kabar]

51 41 46
                                    

Sekar sibuk memasukan kembali semua barang bawaan yang sudah ia keluarkan, sesekali matanya melirik layar ponsel yang masih menampilkan wajah Cakra di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekar sibuk memasukan kembali semua barang bawaan yang sudah ia keluarkan, sesekali matanya melirik layar ponsel yang masih menampilkan wajah Cakra di sana. Sekar meminta sang adik untuk menjemputnya hari ini.

"Lo udah siap?" tanya Virna yang sudah berdiri di depan tenda Sekar.

"Udah," jawab Sekar dari dalam.

"Sekarang lo berangkat, jemput gue!" perintahnya pada sang adik, ia langsung memutuskan panggilan itu dan memasukan kembali ponselnya ke dalam saku celana.

"Kok gue seharian ini nggak liat kak Liam, dia ke mana?"

"Mana gue tau," balas Sekar tidak acuh.

"Lo kan pacarnya."

"Terus kalau gue pacarnya, gue harus tau gitu kegiatan dia apa? Dia lagi di mana, dia sama siapa?"

"Ya, nggak gitu juga sih? Setidaknya dikasih kabar gitu." Virna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Udah ahh, biarin aja. Nanti juga bakalan nongol."

"Terus lo pulang sama siapa?" tanya Virna pada Sekar.

"Dijemput Cakra."

Virna hanya mengangguk saja, sepertinya Sekar dengan Liam telah terjadi sesuatu, sehingga Sekar tampak tidak peduli pada Liam. Ini semua pasti menyangkut Runika.

"Hay girls," sapa Kai yang baru datang.

Sekar hanya tersenyum menanggapi, sedangkan Virna, memutar bola matanya malas. Rafa yang baru datang pun langsung mengerutkan keningnya karena bingung.

"Si Liam ke mana?"

"Oh iya, gue baru sadar, si Liam ke mana?" tanya Kai celingak celinguk mencari keberadaan Liam.

"Nggak tau," jawab Sekar dan Virna bersamaan.

"Lo kan pa-"

"Pacarnya!" kesal Sekar dan langsung pergi ke tengah lapangan tempat yang lain berkumpul. Virna pun juga ikut menyusul Sekar.

"Sekar kenapa?"

"Mana gue tahu." Kai langsung berlari menyusul mereka berdua. 

Sementara itu, Rafa hanya diam mematung menatap kepergian dari temannya. Ia langsung merogoh saku celana untuk menghubungi Liam. Namun, nomor itu tidak menjawab panggilannya, membuat Rafa semakin bingung.

Liam kenapa, sih? batin Rafa memasukan ponselnya ke dalam saku celana.

"Kak Rafa," panggil seorang gadis yang berdiri di belakang Rafa. Gadis itu terlihat imut dengan rambut yang dikepang dua, menambah kesan manis dan lucu untuknya.

"Rara?"

"Kak Rafa pulang sama siapa?" tanya Rara pada Rafa, berharap dia akan pulang sendiri hari ini.

Heart Games [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang