Part 01 [Bertemu]

111 60 20
                                    

Dipertemukan tanpa sengaja denganmu adalah kebetulan yang akan menjadi permulaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dipertemukan tanpa sengaja denganmu adalah kebetulan yang akan menjadi permulaan.

                       ~Sekar Danita~

                                 🐧🐧🐧

Di bawah Pohon Mangga yang terlihat begitu tua, ada seorang gadis yang sedang duduk di ayunan yang terbuat dari kayu, dan menatap ke langit malam yang hanya diterangi oleh cahaya bulan, serta suara bising dari Jangkrik. Lengkungan indah terpancar jelas di kedua sudut bibir merah jambunya.

Mata indah itu tertutup sesaat untuk merasakan embusan angin malam yang menerpa wajah dan menerbangkan beberapa helai rambut halus miliknya.

Saat kedua kelopak mata itu kembali terbuka dan memperlihatkan netra hitamnya. Alangkah terkejutnya ia saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya.

Senyum lebar seperti iklan pepsodent, rambut yang berantakan, baju yang sedikit kebesaran dan tatapan mata yang begitu mengerikan. Dengan refleks tangan halusnya menampar orang yang sedang mencondongkan wajah ke arah dirinya karena kaget.

"Aduh! Sakit," adunya sambil memegang pipi sebelah kiri.

"Lagian lo ngapain? Datang-datang kayak jelangkung begini." Sekar meraih tangan adiknya yang memegang pipi dan melihat bekas tamparan yang ia berikan. Ada bekas merah yang mulai memudar, Sekar mengelus pipi itu dengan senyum jahilnya. Dalam hitungan detik, adiknya itu kembali mengadu sakit karena tamparan yang diberikan Sekar. Sekar tertawa melihat perubahan raut wajah adiknya, entah kenapa? Ia sangat senang menjahili adiknya itu.

"Ngeselin lo, Kak," gumam Cakra sambil duduk di atas rumput. Dia adalah Cakra Daffin, adik laki-laki Sekar.

"Sakit nggak?" tanya Sekar setelah berhenti tertawa. Lalu, ia turun dari ayunan kayu dan duduk di samping Cakra. Tempat ini adalah tempat favorit Sekar untuk bersantai, di ayunan kayu bawah Pohon Mangga belakang rumah.

Cakra hanya diam sambil berdiri dan mengulurkan tangan ke hadapan Sekar.

"Ngapain?" tanya Sekar bingung.

"Masuk ke dalam rumah, ini semakin larut semakin dingin udaranya. Nanti lo sakit, gue juga yang repot," jelas Cakra meraih tangan Sekar dan menariknya berjalan masuk ke dalam rumah.

Setelah masuk ke dalam rumah, Cakra langsung mengunci pintu dan Sekar langsung berjalan ke arah kulkas untuk mengambil minuman.

"Gue ke kamar dulu," pamit Cakra meninggalkan Sekar yang masih berdiri di depan kulkas. Setelah selesai minum, Sekar melangkah masuk ke dalam kamarnya.
Sekar merebahkan tubuhnya dan berusaha untuk tertidur, tetapi ia tidak bisa melakukan itu. Entah karena apa? Rasanya ia sangat senang untuk hari ini. Ia beralih menatap seragam putih abu-abu yang sudah rapi tergantung, karena besok adalah hari pertama ia menjadi siswa SMA.

Heart Games [Selesai]Where stories live. Discover now