Part 08 [Pernyataan Liam?]

53 44 10
                                    

Kamu adalah penjahat hati yang harus dikurung agar tidak berkeliaran di hati lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamu adalah penjahat hati yang harus dikurung agar tidak berkeliaran di hati lain.
Sepertinya dunia harus tau kalau kamu itu adalah milikku.

~Liam Kaliandra~

🐧🐧🐧


Selimut tebal sepertinya tidak mau membiarkan orang di dalamnya untuk keluar, ia terus memberi kehangatan karena udara yang ditinggalkan hujan begitu dingin. Sekar semakin membalutkan selimut tebalnya keseluruh tubuh agar mendapatkan kehangatan. Saking menikmati dinginnya udara pagi, Sekar tidak mengabaikan teriakan Dona yang memanggil namanya.

"Sekar." Dona mencoba membangunkan Sekar yang masih memejamkan matanya.

"Sekar udah bangun, Bu," teriak Sekar yang masih enggan membuka selimutnya.

"Kamu nggak sekolah?" Dona membuka pintu kamar anak gadisnya dan berjalan mendekat ke ranjang Sekar.

"Satu hari ini aku libur, Bu." Sekar sedikit membuka selimut bagian wajahnya untuk melihat Dona.

"Mau jadi apa kamu? Kalau bolos sekolah, nggak dapat uang jajan," tutur Dona menggoda Sekar sambil beranjak ke luar kamar.

Sekar tidak mempedulikan godaan sang ibu, ia tidak perlu ke sekolah untuk mendapatkan uang, karena ada sang ayah yang akan selalu memberinya uang jajan. Sekar kembali menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya dan memejamkan mata.

Tiba-tiba, pintu kamar kembali terbuka menampilkan seorang cowok dengan seragam putih abu-abunya berdiri di ambang pintu.

"Kebo," ujarnya sambil melangkah mendekat. Ia membiarkan pintu kamar tetap terbuka lebar, niatnya kali ini ingin mengerjai orang yang ada dibalik selimut tebal itu. Tetapi, hal yang pertama ia lakukan adalah membuka jendela agar udara dingin semakin leluasa masuk ke kamar dan ia langsung mengambil air ke kamar mandi.

Selang beberapa menit, dia kembali dengan air di dalam gayung dan menyiramkan air itu tepat pada bagian kepala Sekar.

"IBU, HUJANNYA TURUN LAGI. ATAP KAMAR BOCOR, BU!" teriak Sekar langsung berdiri di atas kasurnya dengan selimut dan bantal dalam pangkuannya.

"KAK LIAMM!" kaget Sekar saat mendapati cowok jakung yang berdiri di hadapannya dengan tatapan intens, jangan lupakan gayung yang dipakainya untuk menyiram Sekar masih ia pegang.

Lihatlah, penampilan Sekar yang mengenakan baju tidur bermotif pisang, rambut yang acak-acakan serta bekas jigong yang masih panjang di sebelah kiri. Benar-benar seperti gembel. Ia langsung turun dari tempat tidurnya.

Heart Games [Selesai]Where stories live. Discover now